10 Hari Hilang, 6 ABK KM Farida Indah Ditemukan Terombang-ambing di Lautan

Enam ABK KM Farida Indah saat ditemukan kapal MV RTM Djulpan berbendera Singapura yang melintas di sekitar perairan Kaimana, Papua Barat dalam perjalanan dari Australia ke Cina. Foto: ANTARA/HO/SAR Timika

Enam anak buah kapal (ABK) KM Farida Indah terombang-ambing di perairan Kaimana, Provinsi Papua Barat. Mereka diselamatkan oleh Kapal MV RTM Djulpan berbendera Singapura yang saat itu berlayar dari Australia menuju China.

Kepala SAR Timika, George Randang, mengatakan keenam ABK itu ditemukan terombang-ambing di atas rakit pada Sabtu (1/7), tepatnya di sekitar 59 notical mile dari daratan Kabupaten Kaimana.

Randang mengatakan, setelah menemukan keenam ABK tersebut, kapal jenis Bulk Carrier berbendera Singapura menghubungi Basarnas Command Center (BCC) melalui email yang kemudian menginformasikan ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika agar dilakukan proses evakuasi.

Menurut dia, cuaca buruk dan gelombang tinggi menyebabkan tim gabungan tidak bisa mendekati kapal dan terpaksa kembali ke Kaimana. Proses evakuasi pun sempat tertunda.

Ilustrasi kapal tenggelam Foto: Pexels

Kemudian, SAR Timika berkoordinasi dan mengarahkan Kapal MV RTM Djulpan agar mengevakuasi korban dengan menaikkan ke atas kapal serta membantu penanganan awal, sambil menunggu tim dari Kaimana.

"Evakuasi baru dilakukan Minggu dini hari dan setibanya di Kaimana langsung dibawa ke RSUD setempat untuk mendapat penanganan media, " jelas Randang dikutip dari Antara, Minggu (2/7).

KM Farida Indah dilaporkan hilang sejak Kamis (22/6) setelah berlayar dari Timika tujuan Agast, pada Senin (19/6) dengan membawa delapan ABK.

Pada Senin (26/6), KM Nagoya 02 menemukan dua ABK KM Farida Indah di perairan Timika yakni Bakri dan Ahmad alias Muti.

Dari pengakuan kedua ABK, kapal yang mengangkut bahan bangunan itu tenggelam setelah diterjang ombak di sekitar perairan Timika.

Enam ABK KM Farida Indah yang ditemukan Kapal MV RTM Djulpan adalah Dopi Sonarto (45) asal Jakarta, Baba (79) asal Bone), Ande Suhardi (63) asal Bone, Devi (52) asal Jakarta), Undi (45) asal Bone dan Abdul (55) asal Papua.