10 Kepala Daerah PDIP Tak Ikut Retreat Akmil, Bima: Ikut Gelombang Selanjutnya

Wamendagri Bima Arya di kompleks Akmil, Magelang, Jawa Tengah, Senin (24/2/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Wamendagri Bima Arya mengatakan 10 kepala daerah kader PDIP dipastikan tidak mengikuti retreat kepala daerah di kompleks Akmil, Magelang, Jawa Tengah, untuk gelombang pertama 21-28 Februari 2024. Apa alasannya?

"Disampaikan pada suratnya adalah karena pertimbangan situasi dan kondisi yang ada," kata Bima Arya di kompleks Akmil, Rabu (26/2).

Bima Arya mengatakan dalam surat tersebut tidak disinggung soal surat instruksi yang sebelumnya dikeluarkan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri soal menunda ikut retreat.

"Nggak ada. Ya, di situ kan dijelaskan juga bahwa tidak ada keputusan atau instruksi dari partai untuk tidak mengikuti. Yang ada adalah penundaan karena kondisi-kondisi tertentu yang dipertimbangkan oleh partai begitu. Jadi tidak pernah ada secara resmi partai itu kan yang kami tangkap ya, meminta kadernya untuk tidak mengikuti, tidak ada," katanya.

Adapun 10 kepala daerah dari PDIP itu di antaranya Gubernur Bali I Wayan Koster.

"Ada Pak Gubernur Bali ya beserta kepala daerah yang ada di sana. Ada sembilan, seluruhnya ada sembilan. Ada satu dari Asmat ya, yang bukan Bali itu dari Asmat," katanya.

Mereka yang belum retreat akan mengikuti retreat gelombang berikutnya dengan kepala daerah lainnya yang sebelumnya pilkada-nya bersengketa.

"Kemarin kami sudah mendapatkan keputusan resmi, pemberitaan resmi dari PDI Perjuangan bahwa rekan-rekan PDI Perjuangan yang belum bergabung itu akan mengikuti pembekalan berikutnya, gelombang berikutnya," kata

"Jadi setelah keputusan MK nanti kan ada hasil pemungutan suara ulang dan lain-lain begitu. Ada yang seluruhnya, ada yang sebagian, ada yang beberapa TPS itu nanti direncanakan dilantik. Kemudian juga akan mengikuti pembekalan begitu," bebernya.

Sementara untuk retreat kepala daerah gelombang kedua menurut Bima Arya akan lebih sederhana dan sederhana karena jumlah yang mengikuti lebih sedikit. Waktunya kemungkinan setelah Lebaran.

"Belum tentu di Magelang ya, mungkin di Jakarta, mungkin juga di kantor BPSDM. kemungkinannya agaknya begitu ya. Tapi pastinya akan kita putuskan kemudian," katanya.