10 Orang Tewas dan 21 Lainnya Hilang akibat Banjir di Brasil

Hujan deras menyebabkan banjir maut di Brasil. Foto: Diego Vara/Reuters

Setidaknya 10 orang tewas dan 21 lainnya hilang akibat banjir yang disebabkan hujan lebat di wilayah selatan Brasil sejak Rabu (1/4). Dilansir AFP, banjir yang menggenangi negara bagian Rio Grande do Sul itu juga membuat 3.300 warga dari sekitar 100 kota mengungsi.

Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, menyebut banjir itu sebagai "bencana terburuk dalam sejarah negara bagian Rio Grande do Sul."

Gubernur Rio Grande do Sul, Eduardo Leite, menegaskan saat ini pihaknya masih bekerja keras menemukan orang-orang yang hilang meski di bawah guyuran hujan lebat. Leite juga meminta bantuan dalam bentuk "orang-orang yang terlatih menghadapi situasi kekacauan dan perang".

Hujan deras juga telah menghancurkan sejumlah jembatan dan memblokir jalanan. Aliran listrik di beberapa perumahan di negara bagian tersebut juga terputus.

"Kami kehilangan segalanya. Semua makanan, semua yang kami miliki di rumah. Rumah kami terendam banjir sampai dua meter," kata salah satu warga Santa Cruz do Sul, Adriana Salete, dilansir AFP, Kamis (2/5).

Hujan deras menyebabkan banjir maut di Brasil. Foto: Diego Vara/Reuters

Pemerintah setempat juga meminta masyarakat untuk menghindari sepanjang jalan raya karena ada risiko tanah longsor. Mereka yang tinggal di dekat sungai atau di lereng bukit diminta untuk segera mengungsi.

Wakil Gubernur Gabriel Souza mengungkapkan tim penyelamat dan tentara telah berusaha membebaskan keluarga-keluarga yang terjebak di rumah mereka sejak Selasa (31/4) lalu. Ia menduga akibat bencana ini, kerugiannya mencapai 20 juta USD.

Cuaca buruk yang masih berlangsung juga membuat upaya penyelamatan jadi sulit. Akibatnya jumlah korban tewas terus meningkat sejak Selasa lalu.

Hujan deras menyebabkan banjir maut di Brasil. Foto: Diego Vara/Reuters

Warga setempat menggambarkan bencana ini sebagai mimpi buruk. Puluhan ribu warga Rio Grande do Sul saat ini terpaksa hidup tanpa air minum, layanan telepon, serta internet di setidaknya 60 kota.

Bahkan penduduk Kota Encantando harus berjalan kaki melalui jalanan yang rusak dan berlumpur untuk mencapai lahan yang kering. Sekitar 100 kilometer dari Kota Encantando, Kota Sinimbu terendam air total dan jalanannya kini telah menjadi sungai.

"Sinimbu seperti zona perang, hancur total. Semua toko, tempat usaha, supermarket, semuanya hancur," kata Wali Kota Sinimbu, Sandra Backes.

Di Santa Cruz do Sul, para penjaga pantai mengerahkan perahu mereka untuk membantu mengangkut warga, terutama anak-anak, ke tempat yang aman.

Bencana alam ini terjadi sebulan setelah badai dan hujan lebat menewaskan setidaknya 25 orang di Negara Bagian Rio de Janeiro dan Espirito Santo.

Brasil yang merupakan negara terbesar di Amerika Selatan ini tengah mengalami serangkaian cuaca ekstrem yang menurut para ahli, kemungkinan terjadi akibat perubahan iklim. Banjir hebat ini terjadi di tengah gelombang dingin yang melanda wilayah selatan dan tenggara, menyusul gelombang panas ekstrem.