10 Petani di Nigeria Tewas Dipenggal Milisi Radikal Islam

1 Agustus 2023 10:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petani dan lahan kering di Nigeria Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Petani dan lahan kering di Nigeria Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Militan islamis bersenjata di Nigeria telah memenggal kepala sedikitnya 10 petani di Negara Bagian Borno. Peristiwa ini menambah rentetan pembunuhan para petani yang diduga akibat ulah kelompok terafiliasi ISIS di kawasan tersebut.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, laporan adanya pembunuhan terbaru ini disampaikan oleh petani setempat, pada Senin (31/7).
Seorang petani yang melarikan diri dari maut, Abubakar Masta, mengatakan para penyerang sebelumnya menyerbu ladang mereka di Desa Kawuri, Negara Bagian Borno, sekitar pukul 8.30 pagi waktu setempat.
Abubakar menambahkan, kelompok militan itu mengendarai sepeda motor dan membawa senapan sebelum membantai warga. "Saya melihat 10 mayat teman saya yang dibantai," pungkasnya.
Seorang warga lainnya, Alkali Mommodou, mengaku menemukan 10 mayat ketika mengevakuasi korban bersama militer setempat. Tetapi, pihak kepolisian hingga kini belum memberikan konfirmasi atas kematian para petani tersebut.
Adapun menurut warga, militan Boko Haram diduga merupakan dalang di balik pembantaian ini. Selain Boko Haram, Negara Islam Afrika Barat (The Islamic State's West Africa Province/ISWAP) juga aktif beroperasi di Negara Bagian Borno.
ADVERTISEMENT
Pembantaian serupa sempat terjadi sebelumnya di wilayah ini pada pekan lalu.
Kala itu, sedikitnya 25 orang tewas dan beberapa orang lainnya luka-luka akibat serangan yang melanda dua desa di Borno — pusat pemberontakan yang sudah berlangsung lebih dari sepuluh tahun di Nigeria dan meluas hingga ke negara tetangga, Chad dan Kamerun.
Penduduk lokal mengaku, para militan itu acap kali merusuh desa-desa pertanian yang dampaknya mengakibatkan kenaikan harga pangan di negara dengan inflasi meroket ini.