Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
10 Ribu PMI Dikirim ke Korsel Sepanjang 2024, Menurun karena Ekonomi Merosot
16 Desember 2024 18:40 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) mengirim gelombang terakhir pekerja migran ke Korea Selatan tahun ini, pada 16-17 Desember 2024. Secara keseluruhan, jumlah PMI dikirim ke Negeri Gingseng menurun.
ADVERTISEMENT
Penyebanya: kemerosotan ekonomi yang dialami negeri gingseng tersebut.
Sepanjang 2024 ada sebanyak 10.111 PMI yang telah diberangkatkan ke Korsel. Jumlahnya menurun dibanding 2023.
"Tahun ini mengalami sedikit penurunan dibanding tahun lalu itu adalah 11.570 PMI dikarenakan kondisi ekonomi di Republik Korea sendiri mengalami sedikit penurunan sehingga permintaan terhadap pekerja migran Indonesia juga semakin berkurang terus dari tahun lalu," kata Direktur Penempatan Pemerintah Kawasan Asia dan Afrika, Seriulina Tarigan, dalam konferensi pers di kantornya, Senin (16/12).
Meski demikian, Seriulina mengatakan angka PMI ke Korsel ini masih menjadi yang terbanyak bila dibandingkan dengan Jepang dan Jerman dalam skema G2G atau kerja sama antar pemerintah.
"Jumlah ini merupakan yang tertinggi dibandingkan penempatan G2G yang ke negara lainnya yaitu ke Jepang. Di mana ke Jepang kita hanya memberangkatkan tahun ini adalah 311 pekerja migran dan demikian juga ke Jerman tahun ini juga menampakkan 111 PMI," terangnya.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, dalam gelombang terakhir pada 2024 ini ada sebanyak 400 orang yang akan berangkat melalui skema Government to Government (G2G).
"Pada saat ini kami ingin menyampaikan informasi Kementerian P2MI hari ini telah melepas 400 pekerja migran Indonesia skema G2G visa E9 ke Korea Selatan yang akan terbang nanti malam dan besok malam. Penerbangan, kedua penerbangan ini merupakan penerbangan terakhir di tahun 2024," kata dia.
Persebaran PMI di Korsel
Para pekerja migran Indonesia yang ditempatkan di Korea Selatan ini kebanyakan bekerja di bidang manufaktur. Persentasenya mencapai sebesar 74-75 persen.
"Kemudian sisanya itu ada fishing, kemudian ada seedling juga yang sangat sedikit sekali, dan sebenarnya tahun ini adalah dibuka service, tapi yang service baru kemarin pengumuman kelulusannya sehingga saat ini dia belum masuk di roster karena masih tahap proses mau mengirimkan lamaran atau disebutnya itu adalah untuk seedling lamaran mereka. Yang mana ini akan masuk ke roster ketika sudah di approve oleh pihak Korea," terangnya.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk daerah asal para PMI di Korsel ini kebanyakan berasal dari daerah Jawa Tengah.
"Sedangkan kalau untuk daerah asal, itu terbesar untuk G2G Korea sendiri itu adalah dari Jawa Tengah, mengikuti Jawa Timur, Jawa Barat. Ada juga berikutnya adalah dari Lampung dan NTB," tambah Seriulina.
Lebih lanjut, Seriulina mengatakan belum ada penanganan khusus yang diberikan kepada PMI di Korea Selatan di tengah gejolak politik yang terjadi di sana pasca polemik darurat militer beberapa waktu lalu.
"Jadi saat ini belum ada kondisi apa pun terkait dengan itu, baik yang disampaikan resmi oleh KBRI kita, maupun secara lisan baru 2 minggu lalu kami juga mengadakan rapat dengan KUAI (Kuasa Usaha ad Interim), tapi juga hal ini tidak ada sama sekali," tutupnya.
ADVERTISEMENT