10 Terduga Teroris Terkait Bom Katedral Makassar Punya Grup Bataliyon Iman

2 April 2021 15:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota polisi berjada di ruas jalan menuju Gereja Katedral Makassar yang menjadi lokasi ledakan bom di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3). Foto: Arnas Padda/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Anggota polisi berjada di ruas jalan menuju Gereja Katedral Makassar yang menjadi lokasi ledakan bom di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3). Foto: Arnas Padda/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Mabes Polri melalui Densus 88 terus mengusut jaringan teroris terkait aksi bom bunuh diri di gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan. Sejauh ini 18 orang telah ditangkap.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan informasi dihimpun, dari 18 orang yang ditangkap dua di antaranya dipulangkan karena tidak terlibat dalam aksi itu. Sementara 16 orang lainnya ditingkatkan menjadi proses penyidikan.
16 orang itu mengetahui rencana Lukman dan istrinya YGS atau Yogi Sahafitri Fortuna akan melakukan aksi bom di gereja Katedral.
Selain itu, 10 dari 16 orang ini tergabung dalam sebuah grup bernama bataliyon iman. Mabes Polri belum memberikan penjelasan mengenai grup bataliyon iman itu.
Anggota Brimob Polda Sulsel berjaga di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (31/3/2021). Foto: Arnas Padda/ANTARA FOTO
Tetapi diduga grup itu merupakan grup khusus jaringan teror ini untuk bertukar informasi dan merencanakan penyerangan.
Adapun 10 orang yang tergabung dalam grup bataliyon iman yakni Ismail, Yahya, Andi Muhammad Aslam, Suhandri Yudi alias Abu Alif, Rizal alias Aldy alias Abu Sofiah, Hamrudin alias Hamdi alias Abu Namhan, Nur Afdiawan alias Wawan, Indahwati Tomia, Yusuf Syahrir Abangsawan, Fatul Rahim alias Fatur dan Lukman Rusli alias Luki.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit menjelaskan bahwa dua pelaku bom bunuh diri di gereja Katedral Makassar merupakan bagian dari kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Sigit mengatakan pelaku aksi bom bunuh diri berinisial L. Kelompok ini juga pernah melakukan aksi teror di Filipina.
"Kelompok ini terkait atau tergabung dengan kelompok yang pernah melaksanakan operasi di Jolo, Filipina," kata dia.