100 Jenazah Korban Kecelakaan Kereta Api Maut di India Belum Teridentifikasi

6 Juni 2023 15:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah kereta melewati gerbong yang rusak, setelah rel diperbaiki, saat seorang polisi berjalan di samping gerbong yang rusak di lokasi tabrakan kereta, menyusul kecelakaan di distrik Balasore di negara bagian timur Odisha, India, Senin (5/6/2023). Foto: Adnan Abidi/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah kereta melewati gerbong yang rusak, setelah rel diperbaiki, saat seorang polisi berjalan di samping gerbong yang rusak di lokasi tabrakan kereta, menyusul kecelakaan di distrik Balasore di negara bagian timur Odisha, India, Senin (5/6/2023). Foto: Adnan Abidi/REUTERS
ADVERTISEMENT
Pemerintah India berupaya mengidentifikasi lebih dari 100 jenazah korban kecelakaan yang masih berada di rumah sakit dan kamar mayat.
ADVERTISEMENT
Ratusan jasad itu merupakan bagian dari 275 orang tewas dalam kecelakaan kereta terburuk di India pada dua dekade terakhir. Demi mempercepat autopsi otoritas India meminta agar keluarga penumpang yang masih mencari keberadaan anggota keluarganya untuk membantu proses identifikasi.
Kecelakaan tersebut tepatnya terjadi pada Jumat (2/6) di Balasore sebelah timur Negara Bagian Odisha. Insiden bermula ketika kereta penumpang menabrak kereta barang yang sedang berhenti.
Tabrakan itu membuat kereta penumpang keluar rel. Kemudian kereta lainnya yang sedang bergerak menabrak kereta penumpang yang keluar rel tersebut.
Setelah upaya non-stop mencari korban, membersihkan dan membenarkan rel, pada Minggu (5/6) malam jalur sudah bisa dipakai.
Meski jalur sudah bisa dipakai, seorang pejabat kesehatan lokal mengakui bahwa sekitar 100 jenazah belum dikenali.
ADVERTISEMENT
Direktur Kesehatan Odisha, Bijay Kumar Mohapatra, menambahkan kini pihaknya tengah mencari wadah es demi mengawetkan jenazah.
"Sampai mereka teridentifikasi, upaya autopsi tak bisa dilakukan," kata Mohapatra seperti dikutip dari AFP.
Dia menjelaskan aturan negara bagian, autopsi tidak bisa dilakukan terhadap jenazah yang sampai 96 jam belum diklaim oleh keluarga.
Saat ini investigasi awal penyebab kecelakaan telah diluncurkan. Kecelakaan maut itu dipicu masalah gangguan sinyal.