Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Lebih dari 100 orang tewas dalam aksi protes berujung rusuh dan bentrok di beberapa kota Irak . Pemerintah Irak, sementara itu, telah mengambil langkah ekonomi untuk meredam kemarahan massa.
ADVERTISEMENT
Menurut data Kementerian Dalam Negeri Irak yang dikutip Reuters, Senin (7/10), sedikitnya ada 104 orang yang tewas dalam enam hari aksi protes. Sebanyak delapan di antara korban tewas adalah aparat keamanan.
Kemendagri Irak juga menyebut, 6.107 orang terluka, lebih dari 1.000 di antaranya adalah polisi, puluhan bangunan juga dibakar. Sebanyak enam korban tewas terakhir jatuh di Baghdad akibat tertembak peluru tajam aparat.
Penggunaan peluru tajam menuai kecaman dari masyarakat. Menurut Mendagri, polisi tidak pernah berniat mengarahkan senjatanya ke massa.
"Tidak ada pembenaran untuk penggunaan peluru tajam terhadap aksi protes damai. Pemerintah bertugas melindungi demonstran dan menjamin mereka bisa mengekspresikan tuntutan yang sah dengan aman," kata Aqeel al-Musawi, kepala Komisi HAM Irak.
ADVERTISEMENT
Ini adalah aksi protes terbesar yang terjadi di Irak di tengah upaya negara itu membenahi diri usai menang dalam perang melawan ISIS dua tahun lalu.
Massa mendesak pemerintah memperbaiki perekonomian, menurunkan angka kemiskinan, mengurangi pengangguran, dan menciptakan lapangan kerja. Massa juga marah akan buruknya layanan publik seperti air dan listrik.
Pemerintah Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi mencanangkan reformasi ekonomi demi memenuhi tuntutan masyarakat. Dalam rapat kabinet Sabtu lalu, pemerintah menyetujui 17 poin perbaikan ekonomi, di antaranya subsidi perumahan murah, tunjangan bagi pengangguran, program pelatihan, dan pinjaman lunak bagi pemuda.
PM Mahdi juga menyatakan akan memberikan uang belasungkawa dan tunjangan kepada keluarga demonstran yang tewas. Besarannya sama seperti keluarga tentara yang gugur dalam perang.
ADVERTISEMENT
"Di antara semuanya, demi Allah keprihatinan saya satu-satunya bagi mereka yang tewas," kata Mahdi dalam rapat kabinet.
Live Update