100 Pelayan Rapikan Gedung Putih, Siap Sambut Presiden Trump

20 Januari 2017 14:22 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
15
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gedung Putih (Foto: Reuters/John Pryke)
Ada kesibukan yang teramat sangat di Gedung Putih, terutama di detik-detik terakhir jelang pelantikan presiden. Para staf Gedung Putih berbenah, memastikan semuanya tampil sempurna, demi menyambut presiden baru mereka: Donald Trump.
ADVERTISEMENT
Sekitar 100 orang pelayan, asisten rumah tangga, tukang pipa, tukang listrik, dan staf lainnya bekerja keras untuk menghilangkan semua jejak Barack Obama di tempat itu. Gedung Putih akan dibuat seakan seperti rumah sendiri bagi Trump dan keluarganya.
Pakaian Trump sudah disiapkan menggantung di lemari. Dapur juga akan diisi dengan makanan favoritnya. Handuk dan seprai semuanya baru, kaca-kaca jendela dan karpet telah dibersihkan.
"Seprai diganti, dan handuk diganti, dan para pelayan bekerja dengan keras. Hasil akhirnya adalah ketika presiden baru dan ibu negara masuk melalui pintu Portico Utara setelah parade, mereka merasa seperti masuk ke dalam rumah sendiri. Semuanya sudah tertata rapi," kata Anita McBride, yang pernah menjadi kepala staf ibu negara Laura Bush, kepada Associated Press (AP), Kamis (19/1).
ADVERTISEMENT
Mantan staf Gedung Putih lainnya kepada AP juga mengatakan hal yang sama. Mereka mengatakan "kerusuhan" terjadi sesaat setelah presiden lama dan presiden terpilih berangkat dari Gedung Putih ke tempat pelantikan di Capitol. Ketika pelantikan berlangsung, para pelayan "jungkir-balik" membereskan Gedung Putih.
Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump (Foto: Carlos Barria/REUTERS)
"Saya menyebutnya, selama bertahun-tahun, kerusuhan yang terorganisir," kata mantan kepala Staf Gedung Putih yang menyaksikan pergantian presiden di tempat itu, Gary Walters.
Sebenarnya proses pindah Trump sendiri dimulai setelah dia memenangkan pemilu pada November tahun lalu. Tim Gedung Putih saat itu langsung bekerja cepat berkoordinasi dengan keluarga Trump, untuk mencari tahu apa yang ingin dipasang di kediaman baru mereka untuk empat tahun ke depan.
Melania, istri Trump, telah keliling Gedung Putih pada November lalu saat dia menemani suaminya bertemu dengan Obama usai pemilihan umum.
ADVERTISEMENT
Selama ini Trump tinggal di griya tawang mewah setinggi tiga lantai di gedung Trump Tower miliknya di New York. Dia berencana untuk tinggal sementara di tempat tinggalnya sekarang sampai putra mereka yang berusia 10 tahun, Barron, menyelesaikan sekolah tahun ini.
Sesuai tradisi di malam sebelum pelantikan, Trump akan tidur di Blair House, wisma tamu di seberang Gedung Putin. Jika sudah tinggal di Gedung Putih, Trump mengatakan akan tidur di kamar Lincoln Bedroom, salah satu ruangan yang paling terkenal di bangunan berusia lebih dari 200 tahun itu.
Gedung Putih menjadi tempat tinggal presiden AS sejak John Adams memimpin negara itu pada tahun 1800. Rumah yang dibangun pada tahun 1792 itu terdiri dari enam lantai dengan 132 kamar, 3 dapur berbagai ukuran dan 35 kamar mandi.
ADVERTISEMENT