Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
100 Rumah Hunian Transisi Tetap Dibangun di Leong Tengah, Lombok Utara
19 Desember 2018 15:29 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:52 WIB
ADVERTISEMENT
Gempa 7,0 SR mengguncang Lombok Utara pada Minggu (5/8/2018). Beberapa gempa susulan juga terjadi setelahnya. Akibat peristiwa tersebut sejumlah bangunan roboh, seperti beberapa rumah warga di Dusun Leong Tengah, Desa Tegal Maja, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara.
ADVERTISEMENT
Ulfi, warga RT 01 di dusun tersebut mengungkapkan, tidak lama setelah peristiwa tersebut terjadi, warga membangun tenda pengungsian tak jauh dari rumahnya. Di tempat tersebut setidaknya 50 pengungsi berada di sana.
Selama dua minggu mereka mengungsi tanpa listrik dan air. Tenda pengungsian juga hanya menggunakan terpal dan tikar milik warga. Mereka enggan kembali ke rumah karena gempa masih terus terjadi.
“Di sini full pengungsi. Kita bangun tenda pengungsian dengan terpal. Alasnya hanya tikar-tikar biasa,” kata Ulfi di lokasi pengungsian, Rabu (19/12).
Gempa besar tersebut juga menyisakan trauma bagi warga. Sinep, misalnya, ia baru berani kembali berkebun setalah dua bulan peristiwa tersebut. Ia takut gempa yang terjadi bisa menyebabkan longsor saat ia di kebun.
ADVERTISEMENT
“Takutnya ada longsor, jadi kami tidak berani pergi dulu. Sampai Oktober kami baru berani ke bawah untuk berkebun dan beraktivitas,” ujar Sinep.
Aktivitas warga terdampak gempa memang telah berangsur membaik. Bangunan hunian sementara juga telah dibangun oleh berbagai pihak, salah satunya dari United Tractors (UT).
Anak usaha Astra Group itu membangun 100 rumah hunian transisi tetap (huntrap). Ada empat RT di Dusun Leong Tengah yang mendapatkan huntrap tersebut.
“Huntrap adalah solusi terbaik untuk menyediakan tempat tinggal yang layak, aman, dan nyaman bagi para masyarakat di Lombok Utara, karena pembangunannya cepat dan bangunannya kokoh, serta meminimalisir risiko runtuh apabila terjadi gempa susulan,” kata Presiden Direktur PT United Tractors Tbk, Gidion Hasan, saat meresmikan huntrap di Dusun Leong Tengah, Rabu (19/12).
ADVERTISEMENT
Huntrap yang dibangun United Tractors berukuran 6x5 meter. Bangunan tersebut menggunakan baja ringan sebagai kerangka dan atap. Lalu dindingnya menggunakan bahan GRC. Sedangkan untuk lantainya menggunakan plesteran semen. Bangunan huntrap tersebut memliki dua ruangan. Pembagian huntrap dilakukan secara musyawarah antarwarga.
“100 huntrap yang dibangun ini mungkin tak sebanding, sementara ada 64 ribu rumah yang hancur. Semoga bantuan ini bisa meringankan beban Bapak dan Ibu, mudah-mudahan yang kami lakukan bisa bermanfaat bagi Bapak dan Ibu,” harap Gideon.
Selain huntrap, United Tractors juga membangun sekolah darurat di empat titik, fasilitas MCK di lima titik, dan sumur bor di empat titik. Hal itu dilakukan untuk membantu mempercepat rehabilitasi pascagempa di Lombok.