103 Imigran Anak Tanpa Pendamping Ditemukan dalam Trailer di Meksiko

7 Maret 2023 2:33 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Imigran anak di bawah umur dari Guatemala di Meksiko Foto: REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Imigran anak di bawah umur dari Guatemala di Meksiko Foto: REUTERS
ADVERTISEMENT
Pihak berwenang Meksiko menemukan 103 anak di bawah umur tanpa pendampingan dalam sebuah trailer yang ditinggalkan di negara Veracruz, Meksiko, Senin (6/3). Sebagian dari imigran anak tersebut berasal dari Guatemala.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, pemerintah Meksiko menyebut ini adalah salah satu kasus penemuan imigran anak terbesar yang bepergian melalui negaranya.
Selain 103 anak tersebut, pihak berwenang juga menemukan 212 imigran dewasa dari Guatemala, Honduras, El Salvador, dan Ekuador. Selain itu, menurut catatan Institut Migrasi Nasional (INM), ada 28 imigran yang bepergian sebagai keluarga dari Guatemala dan El Salvador.
Sehingga, total imigran yang ada di dalam trailer tersebut mencapai 343 orang.
Sebelumnya pihak Meksiko menemukan ada sebuah truk trailer tak berpengemudi di sebuah jalan raya. Saat diperiksa, truk tersebut dilengkapi kipas angin, atap berventilasi, dan tingkat dua dalam kotak trailernya.
Dalam sebuah foto yang dibagikan INM, botol-botol plastik dan sampah lainnya berserakan di lantai kompartemen trailer yang sempit dan panjang itu.
ADVERTISEMENT
Saat ini, imigran-imigran anak itu akan ditahan oleh sistem layanan keluarga Veracruz. Sedangkan imigran lainnya akan diproses untuk menentukan status hukum mereka di Meksiko.
Imigran anak di bawah umur dari Guatemala di Meksiko Foto: REUTERS
Di awal tahun ini, pihak berwenang Meksiko juga menemukan 57 anak di bawah umur tanpa pendamping dari Guatemala di pos pemeriksaan dekat perbatasan Amerika Serikat-Meksiko. Selain itu ditemukan juga 20 anak di bawah umur tanpa pendampingan lainnya yang berasal dari Amerika Tengah, atau dari negara bagian Chiapas.
Guatemala, El Salvador, dan Honduras selama ini dikenal memiliki wilayah paling berbahaya di dunia. Meski tak sedang berperang, namun tingkat kriminalitas dan pembunuhan di sana cukup tinggi karena ketidakstabilan politik dan ekonomi.
Hingga saat ini, banyak penduduk Honduras, Guatemala, dan El Salvador yang berusaha melarikan diri dari kekerasan dan kemiskinan di negara asal mereka dengan menjadi imigran ke Amerika Serikat. Biasanya mereka masuk melalui Meksiko yang merupakan perbatasan dengan AS.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2018 silam, gelombang konvoi imigran yang dikenal sebagai "Karavan" meninggalkan Amerika Tengah menuju Amerika Serikat. Diprediksi total keseluruhan imigran dalam gelombang tersebut mencapai lebih dari 5 ribu orang.