11 Fakta Bentrok di Bitung: Bendera, Provokasi, Kini Situasi Kondusif

28 November 2023 19:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebagai ilustrasi: Massa aksi rusuh saat berunjuk rasa di kawasan gedung DPR Jakarta. Dok: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sebagai ilustrasi: Massa aksi rusuh saat berunjuk rasa di kawasan gedung DPR Jakarta. Dok: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Suasana mencekam menyelimuti Kota Bitung, Sulawesi Utara, pada Sabtu (25/11/2023), tatkala bentrok kubu gabungan organisasi masyarakat (ormas) di Minahasa dengan ormas Barisan Solidaritas Muslim (BSM). Apa yang terjadi?
ADVERTISEMENT
Berikut rangkuman fakta berdasarkan berita-berita kumparannews dan Manado Bacirita (partner 1001 Media kumparan).

Pengumpulan Dana untuk Palestina

Sebelum ke peristiwa bentrok. Perlu diketahui bahwa sudah sebulan ini terdapat pengumpulan dana untuk Palestina di titik terjadinya bentrok.
Seiring dengan itu, muncul informasi hoaks bahwa dana tersebut akan diberikan untuk "teroris". Belum jelas siapa yang memunculkan info hoaks itu.

Parade Budaya Gabungan Ormas Minahasa

Hari Sabtu (25/11), pukul 16.30 WITA. Gabungan ormas Minahasa (dua di antaranya adalah Makatana Minahasa dan Manguni Makasiouw) menggelar parade budaya dari GOR Manembonembo ke pusat Kota Bitung.
Parade budaya ini menjadi salah satu bentuk acara ulang tahun ormas tersebut.
Tangkapan layar Google Maps dari GOR Manembonembo ke kantor Wali Kota Bitung. Dok: kumparan
Di depan kantor Wali Kota Bitung, massa melanjutkan parade. Ada yang berjalan kaki ada juga yang naik kendaraan motor maupun mobil.
ADVERTISEMENT

Aksi Massa Pendukung Palestina

Di saat yang bersamaan, terdapat aksi damai ormas BSM mendukung Palestina. Aksi damai ini, menurut sejumlah sumber, sesungguhnya telah selesai dan sebagian besar orang telah pulang.

Tiba-tiba Pecah Serangan

Tangkapan layar Google Maps dari kantor Wali Kota Bitung ke Taman Kesatuan Bangsa. Dok: kumparan
Menurut laporan polisi, tiba-tiba terjadi saling kejar antar-massa dari Taman Kesatuan Bangsa hingga ke Pusat Kota Bitung. Jaraknya sekitar 500 meter.
Hingga kini tidak diketahui apa dan siapa yang memprovokasi hingga terjadi saling kejar antar-massa itu.
Video kerusuhan terkait ini pun menyebar luas, di antaranya:
Seorang warga Bitung, saat diwawancarai kumparan, menyebut keberadaan bendera Israel sebenarnya menjadi hal yang biasa di sana, namun di media sosial hal itu digembar-gemborkan.
ADVERTISEMENT

TKP 1: Kelurahan Sari Kelapa

Korban dari pihak ormas BSM:

Pelaku:

TKP 2: Jalan Sudirman

Korban dari pihak ormas adat:

Pelaku:

Jumlah Personel Polisi: 722 Orang

Polisi menyatakan telah menurunkan 722 personel ke lokasi bentrok. Dari jumlah itu, 135 di antaranya personel Brimob.
ADVERTISEMENT

Kesepakatan Damai

Pada Sabtu (25/11) pukul 20.45 WITA, di GOR Manembo-nembo, dilaksanakan pertemuan para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat. Mereka membuat kesepakatan damai yang isinya:
Polisi juga mengajak agar semua menjunjung motto Sulawesi Utara: Torang samua basudara, torang samua ciptaan tuhan.
"Sulut sulit disulut karena solid," kata polisi.

Izin Polisi untuk Ormas Minahasa

Belakangan diketahui, polisi menyatakan bahwa aksi ormas BSM mendukung Palestina ini tidak diberi izin. Polisi hanya memberikan izin kepada parade ormas Minahasa yang memang telah meminta izin sepekan sebelumnya.
ADVERTISEMENT

Keluarga Elvis Wagey Memaafkan

Sevli Wagey, adik korban Elvis Wagey, menyatakan keluarganya telah memaafkan pelaku.
"Keluarga so aminkan. Apa yang terjadi torang (kami) aminkan dan ikhlaskan," kata Sevli yang diwawancarai Manado Bacirita.

Bitung Kondusif

Kondisi terkini, per Selasa (28/11), telah ada 9 orang yang ditahan terkait bentrok tersebut.
Kapolda Sulawesi Utara, Irjen Pol Setyo Budiyanto, memastikan situasi di Kota Bitung sudah kondusif.
Konpers Polda Sulawesi Utara terkait bentrok Bitung, 27 November 2023. Dok: Manado Bacirita
Konpers Polda Sulawesi Utara terkait bentrok Bitung, 28 November 2023. Dok: Manado Bacirita