11 Negara Sepakat Tambah Bantuan untuk Badan Pengungsi Palestina

28 September 2018 16:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Palestina Berdoa di Kota Tua Yerusalem (Foto: REUTERS/Amir Cohen)
zoom-in-whitePerbesar
Warga Palestina Berdoa di Kota Tua Yerusalem (Foto: REUTERS/Amir Cohen)
ADVERTISEMENT
Menlu Retno Marsudi kembali mengikuti pertemuan mengenai Badan Pengungsi Palestina (UNRWA) di sela Sidang Umum PBB. Retno menjelaskan, pertemuan tersebut dihadiri oleh Sekjen PBB, pimpinan Sidang Umum hingga perwakilan negara Eropa dan Asia.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan yang digelar di Markas PBB, New York tersebut, negara yang hadir antara lain Norwegia, Swedia, Jerman, Belgia, Lebanon, Spanyol, Yordania, Afrika Selatan hingga Kuwait. Sementara Asia diwakili Indonesia dan Thailand.
Pada pertemuan itu, 11 negara tersebut sepakat untuk membantu UNRWA yang tengah mengalami defisit anggaran. Seluruh negara sepakat kegiatan operasional UNRWA dalam membantu pengungsi Palestina tak boleh sampai berhenti.
“Jadi masing-masing negara menyampaikan pledge dan komitmen karena masih ada gap yang masih harus ditutup. Saya juga menyampaikan lagi komitmen Indonesia untuk membantu,” kata Retno di New York, Kamis (27/9).
Menteri Luar Negeri di Markas PBB di New York. (Foto: Ananda Teresia/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri di Markas PBB di New York. (Foto: Ananda Teresia/kumparan)
Tak hanya memastikan untuk memberi bantuan, Retno menjelaskan negara-negara itu mayoritas akan menaikkan jumlah donasinya bagi UNRWA. Indonesia sudah menaikkan donasi bagi UNRWA sebanyak empat kali lipat.
ADVERTISEMENT
“Rata-rata memang menaikkan, jumlahnya sangat bervariasi, tergantung dari kemampuan ekonominya. Tapi yang dilihat adalah bukan berapa besar tapi bagaimana memberi komitmen untuk membantu,” jelas Retno.
Pada forum tersebut, Retno juga menyampaikan dua komitmen yang diperlukan untuk membantu UNRWA. Pertama, komitmen politik dan kedua, komitmen finansial di tengah defisit anggaran.
“Komitmen politik adalah bagaimana kita memberikan dukungan terhadap keberlangsungan UNRWA untuk membantu pengungsi,” jelas Retno.
“Saya sampaikan kita yang duduk di meja ini dapat jadi agen untuk mengajak negara di kawasan masing-‘masing untuk memberi dukungan. Karena dukungan makin banyak kan makin baik,” lanjut dia.
Retno menjelaskan Indonesia akan mengajak banyak negara Asia untuk berkontribusi bagi UNRWA. Sebab saat ini masih sedikit negara Asia yang bersedia untuk memberikan kontribusinya secara politik.
ADVERTISEMENT
Komitmen kedua yang dibutuhkan, lanjut Retno, adalah dari segi finansial. Dan ia bersyukur bahwa negara-negara tadi bersedia memberikan dan meningkatkan kontribusi finansialnya bagi UNRWA.
Selama ini pendanaan untuk operasional UNRWA berasal dari kontribusi sukarela negara-negara anggota PBB dan sumbangan dari PBB, salah satunya dari AS. Namun, pada Agustus lalu, pemerintahan Presiden Donald Trump mengambil langkah kontroversial dengan memotong bantuan dana sebesar Rp 2,9 triliun untuk Palestina.