11 Tersangka Penyerangan Kantor Kemendagri Diperiksa Intensif

16 Oktober 2017 16:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kombes Argo Yuwono (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kombes Argo Yuwono (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polda Metro Jaya telah menetapkan 11 tersangka penyerangan kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Hingga saat ini belum ada tersangka baru dalam kasus tersebut.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, mengatakan ke-11 tersangka kini sedang menjalani pemeriksaan intensif di Polda Metro Jaya. Polisi masih mendalami motif para tersangka melakukan penyerangan.
“Untuk saat ini belum ada tersangka baru, masih 11 tersangka. Sekarang kita intensifkan untuk diperiksa,” ujar Argo di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (16/10).
Usai kerusuhan di Kemendagri (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Usai kerusuhan di Kemendagri (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
Untuk melakukan pemeriksaan secara intensif, Argo mengatakan, pihak kepolisian juga memanggil beberapa saksi. Jika pemeriksaan telah selesai, maka berkas pemeriksaan dapat segera dikirim ke Kejaksaan.
“Saat ini ada kita panggil juga beberapa saksi. Kita masih menunggu saksi. Setelah itu selesai, berkas kita kirim ke Kejaksaan,” imbuh Argo.
Terkait isu yang beredar para pelaku telah mengintai kantor Kemendagri, Argo mengatakan hal tersebut tidak benar. Pasalnya, para pelaku selama ini hanya mengikuti sidang di Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilkada Tolikara, Papua.
ADVERTISEMENT
“Dia (para pelaku penyerangan) kan ikut sidang MK, sidang MK berapa lama? Enggak mungkin toh sehari dua hari. Dia kan pengen ketemu Mendagri,” beber Argo.
Sebelumnya, Argo mengatakan penyerangan kantor Kemendagri yang terjadi pada Rabu (11/10) dilakukan secara spontan oleh para pelaku karena adanya salah komunikasi antara pihak Kemendagri dengan massa. Massa yang berasal dari Tolikara, Papua tersebut sebelumnya berniat ingin bertemu dengan Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, namun pada saat itu Tjahjo berhalangan hadir. Mereka tak puas dengan hasil Pilkada Tolikara.