116 Nelayan Aceh Ditahan di India, Myanmar, dan Thailand

29 Mei 2020 13:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal Nelayan Iran mencurigakan ditemukan di Aceh, Selasa (28/1). Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapal Nelayan Iran mencurigakan ditemukan di Aceh, Selasa (28/1). Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebanyak 116 nelayan Aceh ditahan di luar negeri, para nelayan itu tersebar di tiga negara, India, Myanmar, dan Thailand. Cuaca buruk hingga kerusakan mesin kapal, menjadi awal mereka terdampar ke negara-negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Lembaga Panglima Laot Aceh mengharap bantuan hukum kepada pemerintah, agar mereka bisa kembali ke tanah air dan berkumpul bersama keluarga, anak, dan istri.
“Mereka para nelayan yang ditahan di Andaman India, Thailand, dan Myanmar itu tidak ada pemberitahuan lagi sejak 5 bulan terakhir,” kata Wakil Sekjen Panglima Laot Aceh, Miftach Cut Adek pada awak media di Banda Aceh, Jumat (29/5).
Miftach menyebutkan ada pun 116 nelayan Aceh itu di antaranya, 62 ditahan di Thailand, 53 di Andaman India, dan 1 orang di Myanmar. Masing-masing mereka ditahan dengan rentang waktu berbeda sejak 2018 hingga 2020.
Di India, tiga nelayan menggunakan kapal KM Mata Ranjau ditahan pada 22 Maret 2019, kemudian tiga nelayan menggunakan KM Athiya ditahan 7 September 2019.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya 59 orang menggunakan KM Selat Malaka ditahan 25 Desember 2019, dan 28 nelayan menggunakan KM BSK 45 ditahan pada 3 Maret 2020.
Sementara di Thailand 30 Anak Buah Kapal (ABK) KM Perkasa Mahera, dan 3 ABK KM Voltus ditahan 12 Januari 2020, serta 29 ABK KM TSB 2016 ditahan pada 9 Maret 2020.
Sedangkan di Myanmar seorang nakhoda KM Bintang Jasa ditahan selama 7 tahun penjara, ia ditangkap oleh keamanan pada 6 November 2018.
“Kami meminta bantuan kepada pemerintah Indonesia, agar dapat mengadvokasi mereka yang berada di luar negeri tersebut,” sebutnya.
Lembaga Panglima Laot Aceh, kata Miftach, sangat membutuhkan informasi tentang keberadaan mereka. Pasalnya, hampir setiap hari keluarga dari para nelayan tersebut menanyakan tentang kondisi mereka.
ADVERTISEMENT
“Kami sangat membutuhkan informasi tentang keadaan mereka, setiap hari keluarganya menghubungi kami dan menanyakan kondisi orang tua dan suami mereka yang ditahan di Andaman India Thailand, dan Myanmar tersebut,” pungkasnya.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona