Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
12,8% Penduduk Malaysia Sudah Investasi Saham, di RI Baru 0,2%
1 November 2017 15:53 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
ADVERTISEMENT
Tingkat partisipasi masyarakat Indonesia dalam berinvestasi di pasar modal ternyata masih rendah. Berdasarkan catatan Bursa Efek Indonesia, dari total 260 juta penduduk Indonesia, baru 600.000 orang atau sekitar 0,2% yang menjadi investor di pasar modal.
ADVERTISEMENT
Angka itu jauh di bawah negara-negara tetangga. Misalnya di Malaysia, penduduk yang ikut investasi saham sudah mencapai 3,8 juta atau 12,8%. Sementara di Singapura 1,5 juta atau 30% penduduknya sudah menabung saham. Lalu di China sudah 100,4 juta atau 13,7% penduduk yang investasi di pasar modal.
"Kalau kita bicara dari sisi jumlah investor, memang jumlah investor kita belum sebanyak yang di luar negeri. Populasi kita 260 juta, masih di bawah 1% yang investasi di pasar modal," kata Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia, Nicky Hogan, saat ditemui di Swiss Belinn Singkawang, Kalimantan Barat, Rabu (1/11).
Sebenarnya, potensi penduduk Indonesia untuk berinvestasi di pasar modal sangat besar. Sebab, sebanyak 174 juta orang atau 67% populasi Indonesia berada dalam usia produktif.
ADVERTISEMENT
Pada 2020, diperkirakan jumlah penduduk yang berpendapatan menengah (middle income) di Indonesia akan mencapai 141 juta orang. Pengguna internet di Indonesia pun sudah relatif banyak, yakni 93 juta orang.
Namun, sampai saat ini 71% penduduk Indonesia hanya berinvestasi dengan menabung di bank. Lalu 21% investasi di asuransi, dan hanya 0,2% saja yang investasi saham.
Menurut Nicky, hal tersebut disebabkan ada persepsi di tengah masyarakat bahwa investasi saham di pasar modal butuh uang banyak, risikonya tinggi, sehingga hanya untuk kalangan menengah atas saja. Menurut dia, pemahaman masyarakat terhadap pasar modal perlu ditingkatkan, ada persepsi-persepsi yang salah.
Karena itu, BEI bekerja sama dengan berbagai pihak terus melakukan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat. Misalnya lewat Galeri Investasi di perguruan-perguruan tinggi dan Sekolah Pasar Modal di tiap kantor cabang BEI.
ADVERTISEMENT
Diharapkan lewat sosialisasi-sosialisasi itu banyak masyarakat yang tertarik memulai investasi saham. Tahun ini, BEI menargetkan total pemilik rekening saham bertambah sekitar 30.000 menjadi 630.000 orang.
"Kita targetkan tahun ini 630.000. Kita juga menargetkan investor yang aktif per bulan ada kenaikan 20% dibanding tahun lalu. Jadi tahun ini kita targetkan 95.000 investor yang setiap bulan aktif bertransaksi," tutupnya.