12 Anak yang Terjebak di Gua Thailand Mulai Prosesi Jadi Biksu Muda

24 Juli 2018 14:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak-anak yang sempat terjebak di Gua Thailand ucapkan rasa syukur kepada Buddha karena telah selamat. (Foto: Soe Zeya Tun/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak yang sempat terjebak di Gua Thailand ucapkan rasa syukur kepada Buddha karena telah selamat. (Foto: Soe Zeya Tun/Reuters)
ADVERTISEMENT
Dua belas anak yang sempat terjebak di Gua Thailand memulai seremoni sebagai novis Buddha. Novis adalah sebutan bagi calon imam atau biksu.
ADVERTISEMENT
Mengenakan baju putih sederhana, anak-anak dan asisten pelatihnya, Ekapol Chanthawong, mengikuti prosesi di kuil Wat Phra That Doi Wao, Chiang Rai, pada Selasa (24/7) pagi. Upacara ini sebagai rasa syukur mereka setelah terjebak di Gua Tham Luang selama 18 hari.
"Ke-11 anak-anak akan menjadi novis, sedangkan pelatih Ek akan menjadi biksu," kata petugas media pemerintah daerah Chiang Rai, Rachapol Ngamgrabuan, dilansir Reuters.
Ekapol dan anak asuhnya menyalakan sejumlah batang lilin, dan berdoa di depan patung Buddha. Nampan berlapis emas berisi manisan, buah, dan minuman disajikan di depan sang Buddha.
Mereka akan tinggal di kuil selama sembilan hari mulai dari Rabu (25/7). Anak-anak itu juga harus mencukur rambutnya menjelang upacara utama pada Rabu esok.
ADVERTISEMENT
Pengalaman anggota tim sepak bola 'Babi Liar' itu selama terjebak di gua dengan sembilan hari tanpa makanan, membuat mereka mantap menjadi biksu. Hal ini juga diutarakan oleh Aikhan, ibu dari salah satu anak, bahwa mereka merasa tak akan selamat bila Ek tidak mengajari cara bermeditasi.
Ia menyebut, praktek ajaran Buddha yang diajarkan oleh Ekapol telah mengurangi rasa lapar anak-anak dan membantu menghemat energi. Ekapol sebelumnya telah mengabdikan diri menjadi biksu selama hampir 10 tahun.
Selain itu, dalam praktek ajaran Buddha Theravada, menjadi biksu di kuil dan menyumbangkan pahala yang diperoleh adalah sebuah penghargaan terbesar yang dapat diberikan kepada orang lain.
Setelah mereka ditahbiskan, mereka bisa melakukan penghormatan kepada Saman Kunan, penyelam senior Thai Navy SEAL yang tewas saat mengirimkan tabung oksigen untuk anak-anak tersebut.
ADVERTISEMENT