12 Kali Berturut-turut Presiden Baru di Lebanon Gagal Terpilih

14 Juni 2023 17:36 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gedung Parlemen Lebanon. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gedung Parlemen Lebanon. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Parlemen Lebanon pada Rabu (14/6) kembali gagal memilih presiden baru. Ini adalah kali ke-12 parlemen gagal menentukan kepala negara baru.
ADVERTISEMENT
Kegagalan ini disebabkan perpecahan antara kelompok berkuasa di Lebanon yaitu Hizbullah melawan koalisi Kristen.
Menurut sistem pembagian kekuasaan di Lebanon posisi presiden diduduki sosok dari Kristen Maronit. Jabatan itu kosong sejak tujuh bulan lalu.
Hizbullah mendukung penuh Sleiman Frangieh. Ia berhadapan dengan pejabat keuangan Jihad Azour yang didukung kelompok Kristen dan anggota parlemen independen.
Tapi, pada voting terbaru tidak ada satu pun calon melewati ambang batas suara. Azour mendapat 59 suara dan Frangieh 51 suara dari 128 suara anggota parlemen.
Semua anggota parlemen Lebanon hadir pada voting presiden. Sayangnya banyak yang keluar ketika voting masuk putaran kedua. Untuk menjadi pemenang dibutuhkan 65 suara.
Salah satu anggota parlemen Hizbullah, Hassan Fadlallah, menegaskan hanya konsensus yang bisa membuat seseorang terpilih jadi presiden.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak memaksakan kandidat ke yang lain, dan kami tidak ingin pula dipaksa," kata Fadlallah seperti dikutip dari AFP.
Dengan kegagalan kali maka Lebanon makin lama tidak mempunyai sosok presiden. Kini presiden dijabat pelaksana tugas yang hanya punya wewenang terbatas.
Pada voting-voting sebelumnya, kegagalan disebabkan tindakan Hizbullah dan sekutunya yang mengunggah surat suara rusak. Itu menyebabkan voting terganggu.
Kegagalan demi kegagalan yang terjadi di Lebanon mengundang keprihatinan dunia internasional. Prancis dan Amerika Serikat meminta anggota parlemen Lebanon mau bekerja sama agar presiden baru bisa terpilih.