12 Mahasiswa Terjebak di Pulau Legundi Lampung Saat Tsunami

23 Desember 2018 14:28 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi di Lampung Selatan akibat diterpa tsunami. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi di Lampung Selatan akibat diterpa tsunami. (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Petugas penyelamat mengevakuasi puluhan warga dan 12 mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang yang terjebak di Pantai Pulau Legundi, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Mereka terjebak tak bisa ke mana-mana saat gelombang pasang menerjang daerah itu pada Sabtu malam (22/12).
ADVERTISEMENT
"Masih kami proses evakuasi di dataran tinggi bersama masyarakat sekitar," kata Kepala Pos SAR Tanggamus Denny Mezzu saat dihubungi lewat telepon dari Bandarlampung, seperti dilansir Antara, Minggu (23/12).
Warga dan mahasiswa yang saat gelombang pasang datang berada di Pantai Pulau Legundi. Mereka saat ini sudah berada di dataran tinggi. Denny mengatakan saat tsunami melanda, 12 mahasiswa itu membantu menyelamatkan warga.
"Semalam mereka terjebak, karena mereka (mahasiswa) punya keahlian menyelam jadi mereka melakukan pertolongan pertama kepada masyarakat sambil naik ke daratan lebih tinggi," kata dia.
Terjangan gelombang pasang di Pantai Legundi, kata Denny, menyebabkan beberapa warga yang sedang berada di sana terluka.
"Berapa jumlah korban luka berat maupun ringan belum kami pastikan, begitu juga dengan korban jiwa. Yang pasti kapal dan rumah sebagian hancur akibat hantaman ombak. Saat ini kami masih melakukan evakuasi," ujar Denny.
ADVERTISEMENT
Tsunami melanda kawasan sekitar Selat Sunda pada Sabtu (22/12) malam. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyatakan tsunami kemungkinan terjadi karena longsor bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang pasang akibat gerhana bulan purnama.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan jumlah korban tsunami Selat Sunda di Banten dan Lampung Selatan terus bertambah. Dia mengatakan berdasarkan data sementara ada 168 orang meninggal dunia.
Di Kabupaten Lampung Selatan, kata Sutopo, ada 33 orang dinyatakan meninggal dunia. Selain itu, 115 orang luka-luka. Sutopo juga mendata ada 110 rumah rusak di Lampung Selatan akibat tsunami.