12 Murid SD di Takalar Dilarikan ke Rumah Sakit Usai Santap MBG

27 Februari 2025 10:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim khusus dari Pemerintah Kabupaten Takalar mengambil sampel makanan MBG untuk diperiksa di laboratorium, Rabu (26/2/2025).  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tim khusus dari Pemerintah Kabupaten Takalar mengambil sampel makanan MBG untuk diperiksa di laboratorium, Rabu (26/2/2025). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Sebanyak 12 siswa sekolah dasar di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel), diduga mengalami keracunan setelah menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (26/2).
ADVERTISEMENT
“Iya, ada 12 siswa yang dilarikan ke rumah sakit karena diduga keracunan,” kata Kadis Kesehatan Kabupaten Takalar, dr Nilal Fauziah.
Ia menjelaskan, 12 siswa tersebut berasal dari tiga sekolah SD yang berbeda. Seperti, SD Kapunrengan 10 siswa, SD Bonto Ba'do 1 orang siswa dan SD Lengkese 1 orang siswa
“Memang untuk hari ini ada tiga sekolah di Takalar yang diberikan MBG. Total siswa itu sekitar 97 orang siswa,” sebutnya.
“Jadi, ini bukan keracunan massal ya karena penerima MBG itu 97 orang dan keracunan cuma 12 orang,” tambahnya.
Informasi yang diterima kumparan, belasan siswa-siswi itu mengalami sakit perut dan pusing setelah menyantap makanan yang disiapkan pemerintah. Adapun menu dalam program andalan Prabowo-Gibran tersebut, adalah nasi, ikan, tahu dan pisang.
Tim khusus dari Pemerintah Kabupaten Takalar mengambil sampel makanan MBG untuk diperiksa di laboratorium, Rabu (26/2/2025). Foto: Dok. Istimewa

Pemkab Selidiki

Pemerintah Kabupaten Takalar bergerak cepat mendalami kasus ini. Dinkes langsung membuat tim khusus dan telah mengambil sampel makanan MBG itu untuk diperiksa di laboratorium.
ADVERTISEMENT
"Kami belum bisa memastikan apakah dari sumber makanan karena korbannya tidak massal ya. Artinya banyak kemungkinan. Termasuk bisa saja berasal dari air minum yang sebagian besar dibawa anak-anak dari rumahnya," kata Nilal.
Sementara itu, Sekda Takalar Muhammad Hasbi mengimbau masyarakat Takalar untuk tidak panik menyikapi informasi ini.
Ia meminta masyarakat mempercayakan penanganan kejadian ini kepada Pemkab Takalar.
"Kami imbau masyarakat tidak panik. Ini kejadian pertama dan tidak massal. Percayakan kepada pemerintah untuk menangani hal ini. Kami yakinkan, program ini demi perbaikan asupan gizi untuk anak-anak kita," ucap Hasbi terpisah.