

ADVERTISEMENT
Aksi demo mahasiswa di depan gedung DPR RI pada Selasa (24/9) berujung ricuh saat memasuki malam hari. Sejumlah massa dan pihak kepolisian menjadi korban sehingga harus dirawat di beberapa rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Salah satu rumah sakit yang menampung korban demo ricuh di depan DPR, yakni RS Pelni Petamburan. Tak kurang dari 13 orang masih dirawat di RS Pelni.
"Korban 13 orang (yang dirawat), 1 polisi sisanya mahasiswa sekitar 11, 1 dirawat (inap)," kata Kepala Rumah Sakit Pelni, dokter Dewi Fankhuningdyah, saat ditemui di kantornya, Rabu (25/9). Dua korban lainnya merupakan masyarakat.
Dewi mengatakan saat ini hanya tinggal satu orang yang dirawat di RS Pelni atas nama Faisal Amir yang merupakan mahasiswa universitas Al-Azhar. Faisal sendiri mengalami luka serius di bagian kepala dan bahu sehingga butuh perawatan intensif. Saat ini, ia masih dirawat di ICU dalam kondisi kritis.
Sementara korban lainnya sudah dipulangkan dari RS Pelni. Dewi menyebut mereka hanya mengalami luka ringan.
ADVERTISEMENT
"Ada yang pulang dan ada yang minta pulang. Artinya pulang dengan permintaan sendiri," kata Dewi.
Dewi mengatakan RS Pelni telah melayani korban demonstrasi Selasa kemarin dengan prosedur yang seharusnya. Ia juga menyebut hal itu dilakukan seperti peristiwa 21-22 Mei yang juga RS Pelni mendapatkan banyak korban untuk dirawat.
"Seperti biasa seperti peristiwa 21-22 kemarin, RS Pelni cukup dapat korban dari demonstran. Jadi sudah jadi protapnya mereka lah datang ke RS yang tangani korban jadi itu prosedur yang biasa saja," tutup dia.
Sebelumnya, demo mahasiswa dilakukan di depan gedung DPR. Mereka menyuarakan beberapa tuntutan, di antaranya minta pembatalan UU KPK dan menolak RKUHP.
Aksi massa yang berjalan tertib tiba-tiba rusuh ketika mencoba masuk ke gedung DPR. Menjelang malam, ada sekelompok massa tak menggunakan almamater merusak sejumlah fasilitas.
ADVERTISEMENT