13 Orang Tewas dalam Bentrokan Antar-Geng Kriminal di Amazon Brasil

18 Januari 2025 14:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tentara Brasil melakukan operasi melawan pengedar narkoba di Rio de Janeiro. Foto: Reuters/Ricardo Moraes
zoom-in-whitePerbesar
Tentara Brasil melakukan operasi melawan pengedar narkoba di Rio de Janeiro. Foto: Reuters/Ricardo Moraes
ADVERTISEMENT
13 orang dilaporkan tewas dalam kekerasan geng yang terjadi 4 hari terakhir di Porto Velho, ibu kota negara bagian Rondonia di Amazon Brasil, di mana anggota geng bentrok dengan polisi dan menimbulkan kekhawatiran akan meningkatnya kekuatan geng di wilayah itu.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Sabtu (18/1), berdasarkan keterangan departemen keamanan Rondonia, 8 orang tewas dalam serangan geng kriminal dan 5 orang lainnya tewas dalam bentrokan dengan polisi sejak Selasa (14/1) pagi.
Anggota kriminal itu membakar 20 bus, yang mana sebagian besar dimiliki sekolah-sekolah, untuk memprotes pembalasan polisi. Serangan itu mendorong pihak berwenang membatasi jam operasi transportasi umum dan menugaskan polisi mengawal bus kota.
Krisis menyebabkan pemerintah federal mengirim pasukan keamanan nasional ke Rondonia untuk membantu polisi negara bagian menahan gelombang kekerasan selama setidaknya 90 hari.
Berdasarkan laporan berita G1, kepolisian Porto Velho mengeklaim bahwa serangan adalah balasan yang dilakukan faksi kriminal Comando Vermelho melawan operasi kepolisian di sebuah kompleks perumahan yang dikontrol geng itu di kota itu.
ADVERTISEMENT
Meski Comando Vermelho dibentuk di Rio de Janeiro yang letaknya ribuan mil jauhnya, kelompok itu menjadi geng terkuat di wilayah Amazon dalam beberapa tahun terakhir.
Laporan terakhir Forum Keamanan Publik Brasil menunjukkan bahwa tingkat kejahatan meningkat pesat di Amazon, rumah dari hutan hujan terbesar di dunia. Pada tahun 2023, wilayah itu mencatat 34 kasus pembunuhan per 100 ribu orang, hampir dua kali lipat angka nasional.
Presiden Forum Keamanan Publik Brasil, Renato Sergio de Lima, mengatakan sementara Amazon Brasil berpuluh-puluh tahun berjuang melawan konflik pertahanan karena pertanian meluas ke dalam hutan, kekerasan yang terjadi baru-baru ini terkait dengan pertikaian geng untuk mengendalikan rute perdagangan narkoba utama yang menghubungkan produsen kokain dengan konsumen.
ADVERTISEMENT
Penyelidikan polisi menunjukkan bahwa Rondonia yang berbatasan dengan Bolivia, produsen kokain utama, baru-baru ini menjadi rute perdagangan narkoba utama. Dalam dekade terakhir, polisi menyita 20 ton kokain di sana, salah satu volume terbesar di negara itu.
“Amazon adalah lingkungan yang sempurna untuk kejahatan. Geng-geng mengendalikan wilayah dan menentukan aturan. Akhirnya, polisi datang,” kata Lima