13 Penambang Afrika Selatan Terjebak akibat Gempa Bumi

4 Mei 2018 8:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi para pekerja tambang. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi para pekerja tambang. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Satu penambang tewas ketika gempa bumi menggetarkan tambang emas di Johannesburg, Afrika Selatan. Insiden itu terjadi pada Kamis (3/5) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Diberitakan AFP, Jumat (4/5), 13 penambang terjebak di kedalaman 3 kilometer ketika lindu sebesar 2,2 magnitudo mengguncang. Namun hanya empat orang yang berhasil diselamatkan, sementara tiga lainnya masih berada di dalam tambang, lima penambang belum dapat ditemukan, dan satu tak terselamatkan.
"Titik gempa sangat dekat dengan lokasi para penambang bekerja," ujar juru bicara perusahaan tambang Sibanye-Stillwater, James Wellsted.
"Kami akan terus berusaha untuk mencari lima penambang lain yang hilang, dan menyelamatkan karyawan lainnya (dari dalam)," lanjutnya, dilansir Reuters.
Menanggapi kejadian ini, Serikat Buruh Afrika Selatan menyalahkan sistem keamanan Sibanye-Stillwater.
"Kami mencatat bahwa keamanan (Sibanye-Stillwater) kian memburuk," katanya.
Penambang emas tradisional (Foto: Antara/Nova Wahyudi)
zoom-in-whitePerbesar
Penambang emas tradisional (Foto: Antara/Nova Wahyudi)
Insiden ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Sebelumnya pada Februari lalu, hampir 1.000 penambang Sibanye-Stillwater terjebak di bawah tanah selama 30 jam akibat listrik yang mati karena badai menyerang.
ADVERTISEMENT
Tak berselang lama dari peristiwa itu, kecelakaan kembali terjadi dan mengakibatkan dua penambang tewas akibat longsor.
Sibanye-Stillwater sendiri merupakan perusahaan penghasil emas terbesar di Afrika Selatan. Perusahaan yang didirikan pada 2012 itu juga memproduksi platinum dan memiliki cabang di Amerika Serikat.
Afrika Selatan menjadi rumah bagi tambang-tambang terdalam di dunia. Akan tetapi, kecelakaan di area pertambangan telah menjadi sesuatu yang dianggap wajar. Berdasarkan data dari South African Chamber of Mines --organisasi pengusaha industri pertambangan-- tercatat ada 73 penambang di seluruh Afrika Selatan yang tewas saat bekerja.