Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
13 Terduga Teroris Ditangkap, Kapolri Minta Warga Tak Ragu ke TPS
25 Juni 2018 15:14 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB

ADVERTISEMENT
Penangkapan terduga teroris di Depok mengungkap tujuan lain mereka, yakni menyerang saat Pilkada 2018 dilaksanakan. Atas penangkapan ini, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menjamin keamanan selama pilkada dan meminta masyarakat tidak takut datang ke TPS.
ADVERTISEMENT
"Kita sudah lakukan tindakan preventif dan kita minta masyarakat jangan ragu-ragu untuk pergi ke TPS," kata Tito di ruang Rupatama Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (25/6).

Tito mengatakan, kelompok-kelompok teroris ini mengalihkan sasaran serangan saat pilkada karena menilai pemilu dan demokrasi itu tidak sesuai dengan pemahaman mereka. Polri sudah mendeteksi hal itu sehingga segera melakukan penangkapan di beberapa lokasi, termasuk di Depok.
"Kelompok-kelompok teroris itu, (menurut mereka) pesta demokrasi itu dianggap enggak sesuai dengan nilai-nilai mereka. Bagi mereka pesta demokrasi itu syirik," jelas mantan Kepala BNPT itu.
"Kita mendeteksi ada beberapa kelompok, orang yang mau mengganggu TPS, maka kita lakukan penindakan cepat dan penangkapan," ujar dia.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu mengatakan, sudah ada 13 orang yang ditangkap dan diduga akan melakukan teror saat pilkada. Sebagian terpaksa ditembak mati karena melawan saat ditangkap.
ADVERTISEMENT
"Total 13 orang termasuk Depok. Tapi dia melakukan perlawanan mengeluarkan senjata maka yang bersangkutan ditembak mati, tapi yang hidup juga ada," ucap dia.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola Rp 14.659 triliun.