136 Ribu Ton Minyak Tumpah, Kecelakaan Kapal Tanker Iran Merusak Laut

16 Januari 2018 12:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal tanker Iran terbakar. (Foto: China's Ministry of Transport via AP)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal tanker Iran terbakar. (Foto: China's Ministry of Transport via AP)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kapal tanker pembawa minyak Iran yang tabrakan di Laut China Timur menyebabkan kerusakan laut yang parah. Bocoran minyak dari tanker tersebut mengancam ekosistem laut, upaya pencegahan kerusakan alam masih terus dilakukan.
ADVERTISEMENT
Diberitakan dari Reuters, Selasa (16/1), kapal tanker Sanchi berbendera Panama dan dikelola oleh perusahaan National Iranian Tanker Co (NITC) itu menabrak kapal kargo China CF Crystal pada 6 Januari lalu di sekitar 160 mil laut lepas pantai Shanghai. Sebanyak 32 kru di dalamnya dinyatakan tewas semua.
Kapal itu terbakar hebat, kemudian terbawa arus hingga saat ini memasuki Zona Ekonomi Eksklusif Jepang. Kecelakaan ini membuat 136 ribu ton minyak jenis ultra light crude yang dibawa Sanchi bocor ke lautan.
Kapal tanker Iran terbakar. (Foto: China's Ministry of Transport via AP)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal tanker Iran terbakar. (Foto: China's Ministry of Transport via AP)
Menurut Patroli Laut Jepang, tumpahan minyak dari Sanchi menyebar hingga sepanjang 13 km dan luas 11 km. Ini adalah tumpahan minyak dari tanker terbesar sejak 1991, ketika 260 ribu ton minyak bocor di lepas pantai Angola.
ADVERTISEMENT
Bocoran minyak Sanchi mengancam ekosistem di Laut China Timur yang dikenal kaya akan biota laut. Di perairan ini hidup paus, lumba-lumba, dan camar laut.
Menurut lembaga pecinta lingkungan Greenpeace, peristiwa ini terjadi di daerah pemijahan ikan.
Kapal tanker Iran terbakar. (Foto: China's Ministry of Transport via AP)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal tanker Iran terbakar. (Foto: China's Ministry of Transport via AP)
"Saat ini wilayah tersebut adalah daerah pemijahan dari spesies ikan konsumsi seperti layur, croaker kuning, makarel, dan kepiting biru. Wilayah itu juga jalur migrasi dari banyak mamalia laut, seperti paus bungkuk, paus sikat, dan paus abu," ujar pernyataan Greenpeace.
Kerusakan lingkungan akan semakin parah jika kapal tanker itu tenggelam ke dasar laut. Rick Steiner, ilmuwan kelautan AS, mengatakan jika tanker tenggelam maka minyak kondensat dan oli mesin kapal juga akan mengotori laut.
Kapal Tanker Iran terbakar (Foto: 10th Regional Coast Guard Headquarters via Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal Tanker Iran terbakar (Foto: 10th Regional Coast Guard Headquarters via Reuters)
Menurut dia, oli mesin kapal atau bunker fuel adalah jenis minyak yang paling kotor, sangat beracun jika tumpah ke laut, namun tidak mudah terbakar. Sedangkan minyak kondensat dalam kapal dapat membunuh banyak organisme laut.
ADVERTISEMENT
"Seperti berbagai kasus tumpahan minyak lainnya, waktu sangat penting. Terutama dalam mengatasi tumpahan kondensat, minyak yang sangat beracun," kata Steiner.