Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
14 Jam di Runtuhan Bangunan, Bayi di Lebanon Selamat dari Serangan Udara Israel
9 November 2024 6:25 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Seluruh keluarga Ali tewas pada serangan udara tersebut.
Ali sendiri harus diamputasi, ia diperban, dan alat bantu pernapasan juga menempel pada tubuhnya begitu tiba di Rumah Sakit.
"Ali adalah satu-satunya korban selamat dari keluarganya," kata Hussein Khalifeh, paman dari ayah Ali.
Ali tinggal bersama kedua orang tuanya, kakak perempuan, dan dua orang nenek. Semuanya tewas dalam serangan Israel tanggal 29 Oktober 2024 lalu.
Serangan itu terjadi di Sarafand, 15 kilometer sebelah selatan kota Sidon. Serangan meluluhlantakkan sebuah kompleks apartemen dan menewaskan 15 orang.
"Petugas medis pesimis, menemukan siapa pun bisa selamat dari runtuhan bangunan itu," kata Khalifeh.
Tapi kemudian, Ali ditemukan di balik runtuhan.
ADVERTISEMENT
"Nafasnya sangat lemah, setelah bertahan 14 jam," kata Khalifeh.
Saat serangan terjadi, Ali sedang tertidur di sofa.
"Hari ini dia masih tertidur, kita menunggu proses pemulihan dan operasi selesai, sebelum membangunkannya," ucap Khalifeh.
Ali sendiri dibuat koma untuk kepentingan medis. Dokter mengamputasi tangan kanannya, dan ia kini sudah di fasilitas kesehatan yang lebih memadai di Beirut.