Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
TNI Angkatan Laut (AL) menerjunkan sebanyak 14 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) berstatus siap tempur untuk mengamankan agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, 15-16 November 2022.
ADVERTISEMENT
Menjelang hari H pelaksanaan G20, belasan KRI bertipe kombatan itu telah ditempatkan di sektor-sektor strategis di sekitar perairan Bali. 14 KRI itu bertugas mengelilingi perairan Pulau Bali sejak Minggu (13/11) kemarin
“TNI AL yang merupakan Satuan Tugas Laut membagi kekuatannya berdasarkan sektor yang mengelilingi Pulau Bali, selain itu dilaksanakan juga pola pengamanan berlapis mulai dari pantai hingga menjauhi pantai menuju laut dan bersinggungan dengan pola sektor tadi," ujar Panglima Koarmada II Laksamana Muda TSNB Hutabarat selaku Komandan Satgas Laut, Senin (14/11).
Selain 14 KRI dengan posisi siap tempur, TNI AL menurut Hutabarat, juga turut menerjunkan pasukan elitenya dari seluruh satuan.
Mulai dari Komando Pasukan Katak (Kopaska), Taifib Marinir, serta penyelam Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair), hingga Detasemen Jalamangkara (Denjaka).
ADVERTISEMENT
Di samping itu, TNI AL juga mengerahkan unsur pengamanan dan pertahanan sektor udara yang memiliki kemampuan antikapal selam yang saat ini telah siap digerakkan kapan saja dari atas KRI.
Untuk agenda internasional itu, pasukan pangkalan TNI AL juga telah memperkuat pengamanan di pelabuhan maupun lokasi strategis lainnya yang menjadi pintu masuk ke Bali.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengatakan, kapal-kapal perang itu melaksanakan pengamanan sejak 6 November hingga 19 November mendatang.
Ia berharap kehadiran KRI di perairan Pulau Bali dapat mendukung kondusifnya acara konferensi yang akan dihadiri para pemimpin negara itu.
“Salah satu tugasnya melaksanakan hailing terhadap kapal-kapal yang melintas di wilayah ALKI II dan memastikan setiap sektor aman serta tidak ada ancaman bahaya apa pun," ujar Yudo.
ADVERTISEMENT