14 Remaja di Medan Terjangkit Sifilis, Bagaimana Pengobatannya?

3 Desember 2024 13:53 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sifilis. Foto: StanislavSukhin/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sifilis. Foto: StanislavSukhin/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sebanyak 14 remaja rentang usia 15-18 tahun di Kota Medan mengidap penyakit sifilis. Mereka terjangkit sifilis akibat hubungan seks sesama jenis, Lelaki Sesama Lelaki (LSL).
ADVERTISEMENT
Lantas, seperti apa pengobatan yang harus dilakukan?
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kota Medan, Pocut Fatimah Fitri, menuturkan pengobatan sifilis dapat dilakukan secara efektif di awal mula terinfeksi.
“Pengobatan sifilis akan lebih efektif jika dilakukan pada tahap awal,” kata Pocut kepada kumparan pada Selasa (3/12).
“Selama masa pengobatan, penderita dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seks, sampai dokter memastikan infeksi sudah sembuh sehingga tidak menularkan kepada orang lain,” sambungnya.
Penyakit sifilis ini terbagi menjadi 4 tahap perkembangan infeksinya. Yakni tahap primer, sekunder, laten, hingga tersier.
Artinya, untuk pengobatan efektif paling tepat dilakukan saat tahap primer.
“Setia pada satu pasangan seksual dan menggunakan kondom setiap berhubungan intim. Selain itu, pemeriksaan atau skrining untuk penyakit sifilis ini juga perlu dilakukan secara rutin pada orang-orang yang berisiko tinggi mengalami penyakit ini,” sambungnya.
ADVERTISEMENT

Pengobatan Dicover BPJS

Sementara itu, Kemenkes memastikan pengobatan kasus sifilis bisa tercover oleh program BPJS Kesehatan.
"Untuk sifilis stadium 1 dan 2 dicover," kata kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes RI, dr Ina Agustina Isturini.