147 Orang Mengungsi Akibat Banjir Semarang

Petugas mengevakuasi warga perumahan Dinar Indah yang terjebak di genteng pasca banjir bandang. Foto: Dok. Istimewa

Banjir bandang menerjang Perumahan Dinar Indah, Mateseh, Kota Semarang, Jumat (6/1). Akibatnya 147 warga yang tinggal di perumahan tersebut mengungsi. Banjir menyebabkan satu orang meninggal dunia.

Ratusan warga tersebut diungsikan ke Masjid Ar-Rahmah. Di masjid tersebut, telah tersedia bantuan seperti makanan dan mobil ambulans. Sejumlah warga juga dilaporkan dibawa ke rumah sakit.

Plt Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, banjir bandang melanda RT 6/RW 26 Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang.

"Yang terdampak 37 KK di 1 RT, ada 147 jiwa, memang yang ada di cekungan. Satu orang meninggal," kata Ita disaat meninjau pengungsi di masjid.

Plt Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu di lokasi banjir di Perumahan Dinar Indah. Foto: Intan Alliva/kumparan

Ia menyebut, pemerintah telah menyiapkan Balai Diklat sebagai tempat pengungsian bagi anak-anak dan wanita.

"Kita siapkan gedung diklat untuk anak dan wanita, nanti kita bawa pakai bus pemkot atau kendaraan kita. Kemudian semua kebutuhan makanan dan sebagainya tercukupi," jelas dia.

Tak hanya di Perumahan Dinar Indah, banjir juga sempat melanda wilayah Sendang Mulyo dan Rowosari.

Warga perumahan Dinar Indah, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang mengungsi di masjid usai banjir bandang. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan

"Sendang Mulyo dan Rowosari juga," kata Ita.

Namun belum diketahui dampak dari banjir di wilayah tersebut.

Perumahan Dinar Indah diterjang banjir sekitar pukul 15.00 WIB. Air bahkan mencapai ketinggian 2 meter dan beberapa warga bahkan bertahan di atap atau genteng rumah mereka.

Tanggul Jebol

Banjir bandang yang menerjang perumahan Dinar Indah terjadi karena jebolnya tanggul Sungai Babon yang panjangnya mencapai 20 meter.

Perumahan ini memang terletak di antara belokan sungai. Sehingga, ketika debit air naik maka terjadi limpasan dan masuk ke perumahan. Meski sering banjir, namun banjir yang terjadi sore ini merupakan yang terparah.

Plt Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai terkait dengan penambalan tanggul.

"Kami berkoordinasi dengan BBWS, sungai pengkol ini juga ranah BBWS. Kami dari Dinas PU juga kirim sandbag buat tanggul sementara. Yang jebol satu, jebol itu 20 meter, tinggi 1,4 meter," ujar Ita sapaan akrabnya.