15 Anak Kena ISPA dari Asap Kebakaran TPS Sukamukti Kabupaten Bandung

25 Juni 2024 11:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas memadamkan kebakaran di TPS Desa Sukamukti. Foto Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memadamkan kebakaran di TPS Desa Sukamukti. Foto Istimewa
ADVERTISEMENT
Sebanyak 15 anak di Kompleks Perumahan Kharisma Rancamanyar, Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat asap tebal dari kebakaran Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Desa Sukamukti, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung.
ADVERTISEMENT
Menurut warga, kejadian ini sudah berlangsung lama dan bahkan mengeluhkan kondisi ini, namun baru-baru ini masalah ini mencapai puncaknya ketika adanya kembali pembakaran sampah pada (23/6).
"Korban yang terdampak, tercatat 15 anak, rata-rata disinyalir kena ISPA, sudah ke Rumah Sakit, data di sana katanya gangguan pernapasan," kata Andri Ibnu Hasan (48), salah satu warga yang terdampak, saat dihubungi, Senin (24/6).
Andri menjelaskan, bahwa asap tersebut sangat mengganggu kesehatan dan aktivitas sehari-hari.
"Pagi-pagi harusnya kita menghirup udara segar, tapi ini malah menghirup asap. Sudah hitam, gelap begitu, plus bau," jelasnya.

Sudah Lama Dikeluhkan

Petugas memadamkan kebakaran di TPS Desa Sukamukti. Foto Istimewa
Menurut Andri, keluhan mengenai asap dari TPS sudah lama disampaikan, namun belum ada tindakan yang memadai.
"Kami sudah mengeluhkan dari dulu, jadi sempat ada penolakan, kayak RW-nya. Akhirnya kita geram, tadi malam kita sidak, lapor ke Damkar dan sedang laporan ke Dinas Lingkungan Hidup, sambil melaporkan korban yang terdampak juga," ujarnya.
ADVERTISEMENT

Jarak TPS Kurang dari 1 Km

Ia menambahkan bahwa jarak antara TPS dan kompleks mereka sangat dekat, yakni kurang dari 1 kilometer.
"Antara TPS dengan kompleks kita itu perbatasan, TPS-nya di Kecamatan Katapang, tapi kita di Kecamatan Baleendah. Jaraknya kurang dari 1 kilometer, jalan kaki juga sampai," katanya.
Warga pun berharap agar solusi yang diusulkan pemerintah segera diterapkan dan pengelolaan TPS dapat dilakukan dengan lebih baik untuk mencegah dampak kesehatan yang lebih parah.
"Ini sebetulnya TPS tapi pengelolaannya tidak baik. Diharapkan ke depan pemerintah bisa mengelola itu dengan baik, karena kan itu ada cerobong asap tapi tetap ke mana-mana," tutupnya.

Respons Bupati Bandung

Bupati Bandung Dadang Supriatna, Senin (24/6/2024). Foto: kumparan
Menanggapi kondisi ini, Bupati Bandung, Dadang Supriatna, sudah menginstruksikan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan serta Dinas Lingkungan Hidup terkait adanya kejadian tersebut.
ADVERTISEMENT
Bahkan dirinya tak segan untuk menutup TPS tersebut jika masih mengganggu warga.
"Kita sudah instruksikan Dinas Damkar dan DLH untuk kerja sama, kalau bisa untuk menutup dan jangan sampai melakukan pembakaran lagi," katanya saat ditemui di Soreang.
Selain itu, mengantisipasi agar hal serupa tidak terjadi, pihaknya pun sudah menyiapkan solusi melalui penggunaan mesin Motah (Mesin Olah Runtah) yang digunakan dalam program TP3SR.
"Sebetulnya kemarin saya sudah lakukan dan berikan solusi. Mungkin kita akan bawa mesin Motah. Kalau tetap terjadi pembakaran pun itu di ruangan mesin yang sesuai dengan standar yang sudah ditentukan," ujarnya.