Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Belasan anak menjadi korban pencabulan oknum guru ngaji di Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman.
ADVERTISEMENT
Awalnya korban berjumlah 4 orang tetapi setelah ditelusuri total ada 15 anak perempuan yang jadi korban.
"Korban berjumlah 15. Hari ini, 2 anak diperiksa (oleh psikiater) di rumah sakit RSA," kata pendamping hukum korban, Petrus Iwan Setyawan, kepada wartawan, Selasa (2/5).
Kasus terungkap setelah ada satu anak yang tak mau lagi mengaji di guru ngaji berinisial K (50 tahun) itu. Si anak kemudian bercerita ke Bu Dhe-nya, ia telah disetubuhi K.
Kasus kemudian dilaporkan ke kepolisian dan perangkat desa pada Januari silam.
Iwan menjelaskan dari penelusuran diketahui korban mengalami pencabulan sejak usia 11 tahun atau 2016 silam hingga 2022. Aksi dilakukan di rumah pelaku sendiri saat kondisi sepi.
Modus: Mendeteksi Indigo
Modus pelaku adalah mengaku bisa mendeteksi korban indigo. Pelaku menakut-nakuti indigo berbahaya sehingga perlu terapi.
ADVERTISEMENT
"Korban masih anak-anak, (sehingga) iya-iya saja," kata Iwan yang juga Ketua Peradi Rumah Bersama Advokat (RBA) itu.
Aksi cabul pelaku ini terus berlanjut. Korban terpaksa menuruti keinginan pelaku karena ketakutan dan diancam seperti menggebrak meja.
Hasil visum juga menyatakan alat vital korban mengalami kerusakan. Dari terungkapnya satu korban ini, lalu muncul pengakuan dari korban lainnya mengalami pelecehan seksual.
Dari total 15 korban, tak semuanya disetubuhi. Ada yang mengalami pelecehan seksual seperti diraba bagian sensitifnya dan lain sebagainya.
KBO Satreskrim Polresta Sleman Iptu M. Safiudin dihubungi awak media menuturkan pelaku telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
"Sudah ditahan sejak malam takbir (Idul Fitri). Korban sementara (yang resmi melapor) 4 orang," kata Safiudin.
ADVERTISEMENT