151 Orang Hilang Akibat Gempa Cianjur

22 November 2022 18:49 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deden menangis usai petugas menemukan istri dan anaknya yang tertimbun longsor akibat gempa di Cugenang, Cianjur, Selasa (22/11/2022).  Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Deden menangis usai petugas menemukan istri dan anaknya yang tertimbun longsor akibat gempa di Cugenang, Cianjur, Selasa (22/11/2022). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebanyak 151 orang warga Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dilaporkan hilang dalam bencana gempa bumi yang mengguncang wilayah itu dengan kekuatan 5,6 magnitudo, Selasa kemarin
ADVERTISEMENT
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan jajarannya bersama instansi terkait memaksimalkan penanganan dan penanggulangan setelah gempa di Cianjur.
Selain korban hilang, kata Suharyanto, tercatat sebanyak 268 orang meninggal dunia dan sebanyak 122 jenazah berhasil diidentifikasi petugas gabungan.
"Dari 12 wilayah yang terdampak, sebanyak 268 orang meninggal, di mana sebanyak 122 jenazah berhasil diidentifikasi dan telah dimakamkan oleh keluarganya," kata Suharyanto dalam keterangan pers di Pendopo Kabupaten Cianjur, Selasa (22/11).
"Masih ada korban hilang sejumlah 151 orang. Apakah 151 orang ini bagian dari yang belum teridentifikasi, nanti kami dalami lebih lanjut," imbuh Suharyanto.
Sebanyak 12 wilayah yang terdampak di antaranya Kecamatan Cianjur, Cugenang, Warungkondang, Gekbrong, Karangtengah, Cilaku, dan Sukaluyu.
Sementara untuk korban mengungsi, lanjut Suharyanto, terdata sebanyak 58.352 orang.
ADVERTISEMENT
"Untuk korban luka sebanyak 1083 orang, dan untuk rumah rusak berat sebanyak 6.570 unit, rusak sedang 2.071 unit dan rusak ringan sebanyak 12.641 unit," jelasnya.
Sementara itu, Bupati Cianjur Herman Suherman mengungkapkan agar memaklumi perbedaan data terkait peristiwa gempa ini.
"Karena pada kenyataannya saat kita meninjau langsung di lapangan jumlah lebih banyak dan terus kita data agar mendapatkan penanganan yang maksimal," tandas Herman.