16 Jemaah Haji Indonesia Wafat, Sakit Jantung hingga Diabetes

27 Mei 2024 12:05 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ka'bah dipasangi kain putih tanda musim haji dimulai, 23 Mei 2024. Foto: Dok. gph.gov.sa
zoom-in-whitePerbesar
Ka'bah dipasangi kain putih tanda musim haji dimulai, 23 Mei 2024. Foto: Dok. gph.gov.sa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam dua pekan penyelenggaraan haji, Senin (27/5/2024) pukul 07.30 Waktu Arab Saudi (WAS), tercatat 16 jemaah haji Indonesia wafat. Semuanya merupakan lansia dan tergolong jemaah risiko tinggi (risti).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), dari 16 jemaah yang wafat, sebanyak 13 orang berusia di atas 60 tahun dan tiga orang di bawah 60 tahun.
Kasie Pelayanan Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Makkah Nurul Jamal mengatakan mayoritas jemaah yang meninggal karena penyakit jantung. Sedangkan penyakit lainnya diabetes.
Sementara itu, untuk pasien dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia, sejak 15 Mei hingga Sabtu (25/5/2024) tercatat ada 30 jemaah. Tiga penyakit yang paling banyak diderita jemaah yaitu jantung, pneumonia, dan diabetes.
Jamal mengimbau kepada para jemaah untuk tidak memaksakan diri beribadah di Masjidil Haram apalagi dalam cuaca panas yang bisa mencapai 50 derajat celsius. Bila ingin keluar dari hotel jemaah diimbau untuk mengenakan alat pelindung diri (APD) seperti payung, sendal dan topi.
ADVERTISEMENT
Jangan lupa juga untuk selalu minum air putih segelas setiap jam untuk mencegah dehidrasi.
"Haji adalah Armuzna, persiapkan kesehatan sebelum ke Arafah, jangan aktivitas berlebihan, patuhi imbauan petugas kesehatan," kata Jamal.
Badal haji dan asuransi
Kementerian Agama memastikan jemaah haji yang wafat akan dibadalhajikan dan mendapat asuransi.
“Asuransi diberikan sejak jemaah masuk asrama, waktu pemberangkatan, dan ketika mereka masih di asrama saat pemulangan,” kata Tim Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda dalam keterangan persnya di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.
Dalam keterangannya, Widi menyampaikan bahwa ada dua jenis asuransi yang disediakan, yaitu asuransi jiwa dan kecelakaan. Jemaah wafat diberikan asuransi sebesar minimal Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) per embarkasi.
“Jemaah wafat karena kecelakaan diberikan dua kali Bipih per embarkasi. Sementara jemaah kecelakaan yang mengalami cacat tetap, diberikan santunan dengan besaran yang bervariasi antara 2,5% sampai 100% Bipih per embarkasi,” sebut Widi, di Jakarta, Kamis (16/05/2024) lalu.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, pengurusan asuransi dilakukan oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji Dan Umrah. Pihak perusahaan asuransi akan membayar klaim melalui transfer ke rekening jemaah.
“Asuransi meng-cover sejak jemaah masuk asrama embarkasi haji sampai jemaah pulang kembali ke debarkasi haji,” ujarnya.
Berikut Daftar Jemaah Haji Wafat Hingga Minggu (26/5/2024):
1. Upan Supian Anas (71 tahun), meninggal di Madinah pada 12 Mei 2024. Tergabung dalam kloter JKS 2 Embarkasi Jakarta-Bekasi.
2. Didi Rowadi (69 tahum), meninggal di Madinah pada 14 Mei 2024. Tergabung dalam Kloter JKS 3 Embarkasi Jakarta-Bekasi.
3. Yusman Irawan (64 tahun), meninggal di Madinah pada 14 Mei 2024. Tergabung dalam Kloter PLM 2 Embarkasi Palembang.
4. Basirun Mangsuri Wirya Besari (68 tahun), meninggal di Madinah pada 16 Mei 2024 . Tergabung dalam Kloter SOC 14 Embarkasi Solo.
ADVERTISEMENT
5. Toton Fatoni (48 tahum) meninggal di Madinah pada 19 Mei 2024, dan tergabung dalam Kloter JKG 9 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede.
6. Sarip Hari Kharun (68 tahun) meninggal di Madinah pada 20 Mei 2024). Almarhum merupakan Kloter JKS 16 Embarkasi Jakarta-Bekasi.
7. Imam Turmudi Abuyamin (71 tahun) meninggal di Madinah pada 19 Mei 2024. Ia tergabung dalam kloter SUB-15 Embarkasi Surabaya.
8. San Muntani Mad Mirsad (84 tahun) meninggal di Madinah pada 19 Mei 2024. Ia tergabung dalam Kloter SOC-8 Embarkasi Solo.
9. Retnoyarni Syafei Adam (60 tahun) wafat di Madinah pada 23 Mei 2024, dan tergabung Kloter PDG-9 Embarkasi Padang.
10. Muslim Ismail (50 tahun) wafat di Makkah pada 22 Mei 2024. Ia merupakan jemaah Kloter PDG-1 Embarkasi Padang.
ADVERTISEMENT
11. Sunarti Djoyo Kemis (67 tahun) meninggal di Madinah pada 23 Mei 2024. Ia tergabung dalam Kloter BTH-7 Embarkasi Batam.
12. Enny Rodiyah Solichin (68 tahun) wafat di Makkah pada 23 Mei 2024, dan tergabung dalam Kloter JKG-2 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede.
13. Abdulloh Som Sijin (69 tahun) wafat di Madinah pada 24 Mei 2024. Ia tergabung dalam Kloter JKG-20 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede.
14. Sutarso Tasripin Kamsi (50 tahun) wafat di Jeddah pada 25 Mei 2024, dan tergabung dalam Kloter SUB-3 Embarkasi Surabaya.
15. Popon Rohmawati (50 tahun) wafat di Jeddah pada 25 Mei 2024. Ia tergabung dalam Kloter JKS-27 Embarkasi Jakarta-Bekasi.
16. Sayuti Amir Hasan (65 tahun) wafat di Madinah pada 25 Mei 2024, berasal dari kloter PLM-9 Embarkasi Palembang.
ADVERTISEMENT