16 RW di Jakarta Jadi Percontohan Penataan Kampung Kumuh

10 November 2017 11:42 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara (Foto: Adim Mugni M/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara (Foto: Adim Mugni M/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno terus mematangkan penataan kampung di Jakarta. Sebagai awal, 16 RW di Jakarta akan menjadi percontohan penataan kampung kumuh.
ADVERTISEMENT
"Kita akan lakukan satu-satu. 16 kampung kumuh yang ditargetkan dulu, setelah itu kita akan coba solusi permanen untuk kampung-kampung yang selama ini dituduh kumuh dan miskin atau kumis dan kupat atau kumuh dan padat," kata Sandi di Lapangan IRTI, Monas, Jakarta Pusat, Jumat (10/11).
Sandiaga Uno di Jakarta Creative Hub (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno di Jakarta Creative Hub (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
Sandi ingin penataan kampung berprinsip pada keterbukaan, partisipatif, dan berkeadilan. Pemprov DKI akan menggunakan metode land consolidation (konsolidasi tanah) untuk menata kampung-kampung kumuh di Jakarta.
Dari 16 kampung yang akan ditata, di antaranya adalah Kampung Akuarium dan Angke. Sementara untuk kampung kumuh yang dibangun di atas tanah negara, Sandi mengatakan akan dimulai dengan menyelesaikan masalah hukumnya. Sebab, menurutnya, tanah negara juga harus ditata.
"Tanah negara kan toh juga harus kita rapikan. Tahun ini kita anggarkan juga sertifikasi daripada tanah-tanah negara tersebut. Ada program yang dilakukan Pak Sofyan Djalil kita sudah anggarkan juga," ucap Sandi.
ADVERTISEMENT