160 Kostum Lokal Akan Membanjiri Banyuwangi Ethno Carnival 2017

11 November 2017 12:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banyuwangi Ethno Carnival (Foto: Andam Annisa/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Banyuwangi Ethno Carnival (Foto: Andam Annisa/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tahun ini Banyuwangi kembali menggelar acara tahunan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) yang diadakan pada hari ini, Sabtu (11/9). Mengangkat tema Majestic Ijen, acara yang berada di Taman Blambangan, Banyuwangi ini menampilkan 160 kostum yang bernuansa kearifan lokal budaya Banyuwangi.
ADVERTISEMENT
”Seni budaya kita yang sangat kaya adalah modal untuk membangun daerah, menjadi pilar bagi terwujudnya masyarakat yang berkepribadian, punya etos untuk menyiapkan masa depan yang lebih baik,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Taman Blambangan, Banyuwangi, Sabtu (11/11).
Banyuwangi Ethno Carnival (Foto: Andam Annisa/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Banyuwangi Ethno Carnival (Foto: Andam Annisa/kumparan)
Sejak digelar pada 2011 lalu, acara BEC selalu mengeksplorasi kebudayaan Banyuwangi seperti Tari Gandrung, ritual Kebo-keboan, tradisi pernikahan masyarakat suku Using, dan seni Barong Kemiren.
"BEC mungkin secara kasat mata hampir sama dengan karnaval yang diselenggarakan di berbagai daerah. Namun kami mempunyai ciri tersendiri yang menjadi pesonanya, yakni tema busana yang kami tampilkan selalu menyajikan kekayaan tradisi dan budaya lokal. Inilah yang membuat kami berbeda,” ujar Anas.
Banyuwangi Ethno Carnival (Foto: Andam Annisa/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Banyuwangi Ethno Carnival (Foto: Andam Annisa/kumparan)
Selain itu, pengiring musik di acara BEC berasal dari seniman Banyuwangi. Aransemen pun dibuat secara khusus agar dapat disesuaikan dengan tema yang diangkat.
ADVERTISEMENT
“BEC adalah sarana bagi seniman dan budayawan Banyuwangi untuk menyajikan karya terbaiknya yang alhamdulillah selama ini terus mendapat apresiasi positif dari para pengunjung dan wisatawan,” papar Anas.
Anas menambahkan, BEC juga menjadi ajang konsolidasi budaya dan instrumen menumbuhkan semangat gotong royong dari semua pihak yang terlibat. “Mulai budayawan, seniman, peserta dari seluruh penjuru Banyuwangi, TNI, Polri, hingga masyarakat umum, semuanya memiliki peran yang sama pentingnya. Jadi ini bukan semata-mata ajang promosi,” ujar Anas.
Acara ini akan dibuka pukul 13.00 WIB. Menko PMK Puan Maharani dijadwalkan untuk membuka acara tersebut.