Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Basarnas Padang telah memaksa turun sebanyak 164 pendaki Gunung Marapi yang berada di wilayah Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat. Hal ini mengingat adanya peningkatan vulkanologi Gunung Marapi.
ADVERTISEMENT
Evakuasi pendaki ini dilakukan bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat selaku pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Marapi. Jalur pendakian juga telah ditutup pasca erupsi.
Abdul mengatakan selama proses evakuasi pendaki dari puncak tidak ada kendala. Timnya juga dibantu masyarakat di sekitar kaki Gunung Marapi.
"Tapi cuaca sedikit berkabut dan hujan. Imbauan dari kami untuk penggiat pendaki Gunung Marapi karena masih erupsi agar tidak melakukan aktivitas pendakian," jelasnya.
Erupsi Gunung Marapi pertama kali terjadi sejak Sabtu (7/1). Catatan Pos Pengamatan Gunungapi Marapi hingga Senin (9/1) pagi, erupsi telah terjadi sebanyak 57 kali.
Kepala Pos Pengamatan Gunungapi Marapi Teguh Purnomo mengatakan, tinggi kolom abu saat erupsi Gunung Marapi teramati kurang lebih 250 meter di atas puncak sekitar pukul 06.34 WIB.
ADVERTISEMENT
"Kolom abu teramati berwarna putih dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan tenggara," ujar Teguh.
Ia menyebutkan erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 3.2 mm dan durasi kurang lebih satu menit satu detik.
Saat ini Gunung Marapi masih berada pada status level II atau waspada.
"Masyarakat di sekitar Gunungapi Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunungapi Marapi pada radius tiga kilometer dari kawah atau puncak," pungkasnya.
Live Update