17.113 Jemaah Haji Indonesia Tarwiyah di Mina Sebelum Wukuf di Arafah

14 Juni 2024 17:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kota Tenda Mina di luar Kota Makkah Foto: Dok Haj Ministry
zoom-in-whitePerbesar
Kota Tenda Mina di luar Kota Makkah Foto: Dok Haj Ministry
ADVERTISEMENT
Sejak Jumat (14/6) pagi, jemaah haji Indonesia mulai diberangkatkan ke Arafah untuk melaksanakan wukuf di Arafah pada Sabtu (15/6). Namun, ada 17.113 jemaah yang bergerak ke Mina lebih dulu untuk melaksanakan ibadah Tarwiyah.
ADVERTISEMENT
Tarwiyah merupakan suatu prosesi ibadah sunah yang dilakukan pada tanggal 8 Zulhijah, sebelum wukuf di Padang Arafah pada 9 Zulhijah. Jemaah meninggalkan Makkah menuju Mina dengan berpakaian ihram dan berniat menunaikan ibadah haji.
Di Mina mereka menunaikan salat Zuhur, Ashar, Maghrib, Isya hingga Subuh pada 9 Zulhijah 1445 H. Jemaah yang mengikuti ibadah ini rata-rata menuju Mina dengan menggunakan bus. Namun, ada juga jemaah yang berjalan kaki.
"Yang berjalan kaki hanya tujuh orang kalau nggak salah," kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah, KH Khalilurrahman di kantor Daker, Kamis (13/6) malam.
Dia mengatakan, hingga Kamis (13/6), tercatat 17.113 jemaah yang melakukan Tarwiyah. Pemerintah, kata Khalil, tidak memfasilitasi jemaah yang akan melaksanakan ibadah ini.
ADVERTISEMENT
"Data tadi siang, ada 17.113 jemaah yang melapor ikut Tarwiyah, dan mereka tidak difasilitasi pemerintah," ujarnya.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas selaku Amirul Hajj mengecek fasilitas layanan tempat tidur bagi jemaah calon haji Indonesia 1445 H di Arafah, Makkah, Selasa (11/6/2024). Foto: Sigid Kurniawan / ANTARA FOTO
Khalil mengatakan, jemaah yang melakukan Tarwiyah harus melapor dulu ke petugas di sektor masing-masing. Mereka yang berangkat satu regu atau rombongan akan diminta membuat surat pernyataan.
"Lapor ke sektor jumlah yang akan tarwiyah dan membuat surat pernyataan tanggung jawab atas pelaksanaan tarwiyah jika terjadi sesuatu," ucap Khalil.
Kepala Daerah Kerja Makkah, KH Khalilurrahman. Foto: Salmah Muslimah/kumparan
Sebelumnya, Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama, Subhan Cholid juga menjelaskan, pemerintah tidak menfasilitasi jemaah yang akan melaksanakan ibadah ini.
"Jadi Tarwiyah itu, kita kan tidak memfasilitasi dan tidak menskemakan Tarwiyah. Tetapi kalau jemaah itu ada yang mau Tarwiyah koordinasinya dengan maktab," ujar Subhan saat diwawancara di Kantor Daker Makkah, Selasa (11/6/2024).
ADVERTISEMENT
Subhan menambahkan, Tarwiyah tidak disarankan karena bukan termasuk rukun haji, melainkan ibadah sunah. Selain itu, jemaah haji Indonesia yang jumlahnya mencapai 241 ribu juga tidak mungkin bisa mengejar waktu wukuf di Arafah jika banyak yang pergi ke Mina dulu untuk melaksanakan Tarwiyah.