Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sebanyak 17 mayat diduga merupakan migran ditemukan di lepas pantai timur laut Tunisia . Mereka diduga tewas saat mencoba mencapai Eropa.
ADVERTISEMENT
Mayat-mayat itu terdampar di Cape Bon, semenanjung di selat Sisilia, antara Jumat dan Sabtu (19/3).
"Mayoritas berasal dari Afrika sub-Sahara tetapi ada juga warga Suriah," kata juru bicara pertahanan sipil Moez Triaa dikutip dari AFP.
Namun demikian, dia tidak memberikan perincian tentang dari mana mereka berangkat atau keadaan seputar kematian mereka.
Tunisia dan negara tetangga Libya adalah titik keberangkatan utama bagi para migran yang ingin mencapai pantai Eropa.
Pada akhir Februari, sembilan migran dari berbagai negara Afrika tenggelam setelah kapal mereka terbalik di lepas pantai Tunisia ketika mereka berusaha mencapai Eropa.
Awal bulan ini, mayat empat migran Afrika ditemukan di Tunisia timur. Pihak berwenang mengatakan mereka mungkin meninggal karena kedinginan atau kelaparan setelah melintasi perbatasan Aljazair.
ADVERTISEMENT
Badan pengungsi PBB UNHCR mengatakan bahwa sekitar 1.300 migran tenggelam atau hilang pada tahun 2021 di rute Mediterania Tengah, menjadikannya jalur migrasi paling mematikan di dunia.
Organisasi Internasional untuk Migrasi memperkirakan bahwa lebih dari 18.000 migran telah meninggal atau hilang ketika mencoba melakukan perjalanan sejak 2014.