17 Saksi Sudah Diperiksa Terkait Kasus dr Aulia Risma, Siapa Selanjutnya?

10 September 2024 17:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polda Jawa Tengah sudah memeriksa 17 orang saksi terkait kematian dr Aulia Risma.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto mengatakan, untuk sementara, saat ini fokus pemeriksaan dilakukan terhadap teman-teman seangkatan korban dan keluarga korban.
Polda Jateng juga membuka peluang untuk memeriksa Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Undip dan kepala prodi. Namun kapannya, masih belum ditentukan. Polisi masih menunggu hasil perkembangan penyelidikan.
"Nanti," ujar Artanto di kantornya, Selasa (10/9).
Kata Artanto, penyidik masih fokus memeriksa teman-teman korban terlebih dahulu. Setelah itu baru mengambil sikap selanjutnya.
"Dinamikanya seperti apa, penyidik akan menentukan siapa yang harus dilakukan pemeriksaan selanjutnya, nanti penyidik yang menentukan," beber dia.
Ia menjelaskan, pihaknya tidak terburu-buru dalam melakukan penyelidikan. Penyidik juga tetap memperhatikan azas praduga tak bersalah dalam kasus ini.
dr. Aulia Risma Lestari. Foto: Dok. Undip
"Kita masih menunggu karena untuk melakukan pemeriksaan butuh waktu. Jadi tidak harus cepet ataupun buru-buru, kita menunggu waktu," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Ia juga menyebut ada sejumlah barang bukti yang dilampirkan oleh keluarga korban, salah satunya nota pemesanan yang dilakukan oleh korban. Namun, terkait nominal dalam nota invoice tersebut, Artanto masih belum bisa mengungkap.
"Ada nominalnya tapi tidak saya sampaikan. Saat ini data-data yang diberikan oleh ibunda almarhumah seperti dokumen perkuliahan alm, screenshot percakapan di WA, invoice pemesanan dan lain-lain kita lakukan klarifikasi, sinkronisasi data kemudian keterangan dari saksi maupun fakta di lapangan. (Apakah sampai ratusan) ya adalah, nanti penyidik yang akan menyampaikan," ungkap Artanto.
Ia berharap proses penyelidikan terkait kasus ini bisa berjalan dengan lancar. Pihaknya juga terus berkomunikasi dengan pihak dari Kementerian Kesehatan.
"Kita berdoa semoga ini proses penyelidikan yang dilakukan oleh pihak Polda Jateng berjalan dengan bagus. Dan selama ini kita sudah kerja sama dari pihak kampus Undip, Kemenkes maupun Kemendikbudristek kita saling koordinasi," kata Artanto.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui, Aulia merupakan dokter RSUD Kardinah tegal yang juga mahasiswa PPDS program studi anestesi Universitas Diponegoro. Ia ditemukan meninggal dunia pada Senin (12/8) di kamar kosnya.
Kemenkes kemudian menghentikan PPDS program studi anestesi di RSUP Dr Kariadi Semarang tempat korban menempuh pendidikan spesialis karena ada dugaan perundungan.
Namun, UNDIP sudah membantah soal isu perundungan yang diduga dialami dokter Risma.
Namun, pihak keluarga dokter Aulia Risma akhirnya mempolisikan sejumlah senior korban ke Polda Jawa Tengah pada Rabu (4/9) kemarin.
Mereka dilaporkan terkait pemerasan, pengancaman hingga intimidasi terhadap korban. Pihak keluarga membawa bukti chat, hingga rekening korban.
Pelaporan itu langsung dilakukan oleh ibunda korban Nuzmatun Malinah, adik kandung korban Nadia dan pengacara mereka.
ADVERTISEMENT