Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
172 Pasang Buku Nikah di KUA di Sumbar Dicuri: Di Pasar Gelap Rp 5 Juta Sepasang
3 September 2024 13:32 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
172 pasang buku nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar), digondol maling.
ADVERTISEMENT
Kepala KUA Payakumbuh Barat, Asrul, mengatakan maling juga membawa kabur 1 laptop.
"Total ada 172 pasang buku nikah yang hilang. Ada juga duplikat 45 buku. Ini buku nikah untuk stok tahun 2024," kata Asrul saat dihubungi kumparan, Selasa (3/9).
Pencurian ini diketahui pada Sabtu pagi (31/8). Kondisi kantor sudah berantakan.
"Laci-laci diacak-acak pelaku. Buku nikah yang disimpan di brankas raib," katanya.
Tidak Ada CCTV, Pernah Terjadi 2010
Asrul menyebutkan di KUA Payakumbuh Barat tidak terdapat CCTV, sehingga tidak diketahui jumlah pelaku.
"Sebelumnya sudah pernah terjadi pada juga tahun 2010, tapi (buku nikah yang dicuri) tidak sebanyak ini. Dulu pendistribusian buku nikah per bulan sesuai kebutuhan, sekarang per tahun sehingga menumpuk," kata Asrul.
ADVERTISEMENT
Pelayanan di KPA Payakumbuh Barat terpengaruhi. "Mungkin terjadi keterlambatan penyerahan buku kepada pasutri yang baru nikah, terpaksa harus menunggu didistribusikan kembali oleh Kemenag," ujarnya.
Bisa Dijual Rp 5 Juta
Asrul mengungkapkan modus penjualan buku nikah ke pasangan yang nikah tidak resmi.
Padahal, menurut Asrul, buku nikah tersebut tidak akan bisa digunakan bagi pasangan yang tidak nikah resmi karena buku nikah sudah memakai barcode dan tidak mengunakan tulisan tangan lagi.
"Di situ nanti akan ketahuan. Kalau ada tulisan tangan patut dicurigai. Tapi masyarakat tidak tahu, ketipu juga," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Polisi Selidiki
Kasat Reskrim Polres Payakumbuh, AKP Doni Pramadona, mengatakan pihak kepolisian telah menerima laporan terkait kasus ini.
"Masih dalam penyelidikan. Jumlah pelaku masih kita selidiki juga," kata Doni.