175 Anak Jadi Korban Pencabulan di Gereja Katolik Meksiko

22 Desember 2019 17:44 WIB
comment
15
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gereja. Foto: REUTERS/Hannibal Hanschke
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gereja. Foto: REUTERS/Hannibal Hanschke
ADVERTISEMENT
Sedikitnya 175 anak menjadi korban pencabulan di lingkungan Gereja Katolik Meksiko dalam 78 tahun terakhir. Pelaku dengan korban terbanyak justru pemimpin gereja tersebut.
ADVERTISEMENT
Diberitakan AFP, Minggu (22/12) peristiwa ini terjadi sejak 1941 hingga 16 Desember 2019 di organisasi Katolik Legiun Kristus (Legionarios de Cristo), cabang dari Gereja Katolik Roma di Meksiko.
Menurut pernyataan yang dirilis Legiun Kristus, pendiri lembaga tersebut, Marciel Maciel, telah mencabuli setidaknya 60 anak. Termasuk Maciel, ada 33 pastur dan diakon yang jadi pelaku pencabulan di Legiun Kristus.
"Kebanyakan korbannya adalah anak remaja pria usia antara 11 hingga 16 tahun," ujar pernyataan tersebut.
Laporan itu juga menyebut 18 dari 33 pelaku pencabulan masih dalam organisasi tersebut. Namun, mereka telah dipindahtugaskan ke posisi yang tidak perlu berhubungan dengan publik atau anak-anak.
Sebanyak 14 dari 33 pelaku juga pernah menjadi korban pencabulan di Legiun Kristus. Hal ini menunjukkan adanya "rantai pencabulan" saat "korban Legiun, seiring waktu, berubah menjadi pelaku".
ADVERTISEMENT
"Kemungkinan kasusnya lebih banyak dibanding pada laporan dan statistiknya perlu diperbarui terus," ujar laporan tersebut.
Laporan itu juga menyebut upaya rekonsiliasi dan penyembuhan terhadap 45 korban telah dilakukan.
Penyelidikan terhadap Maciel telah dilakukan sejak 2006 setelah muncul aduan adanya pencabulan anak. Takhta Suci Vatikan lalu melakukan penyelidikan dan Paus Benediktus memerintahkan Maciel pensiun ke kehidupan doa dan penyesalan.
Maciel yang dianggap melanggar sumpah selibat meninggal dunia pada 2008 tanpa sempat diadili. Dia selalu membantah tuduhan terhadap dirinya.