178 Penjaga dan Staf Penjara Disandera Geng Narkoba di Ekuador

12 Januari 2024 3:03 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Narapidana berdiri di atas penjara Turi saat terjadi kerusuhan tahanan di Cuenca, Ekuador, Selasa, 9 Januari 2024. Foto: AP/Xavier Caivinagua
zoom-in-whitePerbesar
Narapidana berdiri di atas penjara Turi saat terjadi kerusuhan tahanan di Cuenca, Ekuador, Selasa, 9 Januari 2024. Foto: AP/Xavier Caivinagua
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Geng narkoba di Ekuador menyandera 178 penjaga dan staf penjara pada Kamis (11/1). Aksi ini menyusul kondisi Ekuador yang mencekam usai pernyataan perang antara geng narkoba dengan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, otoritas penjara SNAI mengatakan jumlah sandera tersebut bertambah 39 orang dibanding hari sebelumnya.
Kerusuhan terjadi di beberapa lapas. Narapidana menembaki aparat keamanan Ekuador.
Kondisi mencekam di Ekuador berawal dari kaburnya bos narkotika Jose Adolfo Macias alias Fito dari penjara. Napi paling berbahaya itu dikabarkan kabur pada Minggu.
Anggota militer berjaga di dekat Istana Kepresidenan menyusul hilangnya Jose Adolfo Macias, alias 'Fito', pemimpin kelompok kriminal Los Choneros, di Quito, Ekuador, Selasa (9/1/2024). Foto: Karen Toro/REUTERS
Presiden Daniel Noboa kemudian memberlakukan keadaan darurat dan jam malam. Ia juga memerintahkan aparat untuk menetralisir geng narkoba. Ini merespons penyanderaan stasiun televisi dan penculikan mahasiswa oleh geng narkoba.
Aksi brutal geng narkoba itu telah menewaskan setidaknya 16 orang.
Kondisi di Ekuador kini menjadi perhatian dunia. Uni Eropa mengatakan, aktivitas geng narkoba Ekuador adalah serangan langsung kepada demokrasi dan hukum,
ADVERTISEMENT
Peru, negara tetangga Ekuador, memperketat penjagaan perbatasan. Sedangkan China menangguhkan operasional kedutaan dan konsulat di Ekuador.