18 Paramedis Tewas dalam Serangan di Pakistan

1 Februari 2025 19:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tulisan tangan resep dokter. Foto: DW labs Incorporated/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tulisan tangan resep dokter. Foto: DW labs Incorporated/Shutterstock
ADVERTISEMENT
18 paramedis tewas dan 3 lainnya mengalami luka serius dalam serangan yang terjadi di provinsi Balochistan, Pakistan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, pejabat polisi yang dirahasiakan identitasnya mengatakan kendaraan yang membawa paramiliter Korps Perbatasan di dekat kota Mangochar diserang tembakan dari 70 hingga 80 penyerang bersenjata yang memblokade jalan.
Serangan itu menewaskan 17 paramedis dan 1 paramiliter yang datang untuk memberikan pertolongan. 3 paramiliter terluka parah dan 2 lainnya lolos tanpa ada luka.
Hingga saat ini belum ada pihak yang bertanggung jawab atas serangan ini.
Pasukan keamanan telah memerangi kekerasan sektarian, etnis, dan separatis selama beberapa dekade di Balochistan yang kaya akan mineral. Wilayah ini berbatasan dengan Afghanistan dan Iran.
Ada peningkatan serangan yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir. 6 orang tewas dalam pengeboman pada Januari yang diklaim dilakukan kelompok separatis Tentara Pembebasan Balochistan (BLA).
ADVERTISEMENT
BLA sering mengeklaim melakukan serangan mematikan terhadap pasukan keamanan atau pasukan Pakistan dari provinsi lain, utamanya Punjabi di Balochistan.
Kelompok militan ini juga menargetkan proyek energi yang didanai asing–kebanyakan dari China–serta menuduh orang luar mengeksploitasi wilayah yang kaya sumber daya itu.
Pada November 2024, BLA mengeklaim bertanggung jawab atas pengeboman di stasiun utama kereta api Quetta yang menewaskan 26 orang, termasuk 14 tentara.
Kelompok ini juga mengeklaim bertanggung jawab atas serangan terkoordinasi yang dilakukan puluhan orang pada Agustus 2024 yang membunuh setidaknya 39 orang, jumlah tertinggi di wilayah itu.
Di tahun 2024 saja, militer melaporkan 383 tentara dan 925 militan terbunuh dalam sejumlah serangan.