19 Sampel Hasil Autopsi Ulang Jenazah Afif Maulana Dikirim ke 3 Laboratorium

8 Agustus 2024 17:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim forensik melakukan konferensi pers usai melakukan autopsi ulang jenazah Afif Maulana. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tim forensik melakukan konferensi pers usai melakukan autopsi ulang jenazah Afif Maulana. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tim forensik selesai melakukan autopsi ulang terhadap jenazah Afif Maulana, pelajar SMP di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) yang tewas di bawah Jembatan Kuranji, Kota Padang pada 9 Juni lalu.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 19 sampel jaringan dari jenazah Afif Maulana berhasil dikumpulkan dan akan dikirim ke laboratorium. Proses autopsi ulang sebelumnya berlangsung selama lima jam di RSUP M Djamil Padang, Kamis (8/8).
Lima dokter forensik yang diketuai oleh Ade Firmansyah Sugiharto terlibat dalam penanganan autopsi ulang tersebut. Tim ini berasal dari Persatuan Dokter Forensik dan Medikolegal Indonesia (PDFMI).
"Saat ini kami sudah kumpulkan ada 19 sampel yang terdiri dari tiga sampel jaringan keras yaitu tulang dan 16 sampel jaringan lunak yang akan kami lanjutkan untuk pemeriksaan histopatologi forensik dan pemeriksaan diatom," ujar Ade saat konferensi pers, Kamis (8/8).
Untuk pemeriksaan histopatologi, kata Ade, sampel akan dikirimkan untuk diproses menjadi slide pemeriksaan di Laboratorium Patologi Anatomik FKUI RSCM. Sementara untuk pemeriksaan diatom, akan dikirim sampel di dua tempat laboratorium.
ADVERTISEMENT
"Pemeriksaan diatom akan kami kirimkan sampelnya yakni Puslabfor Mabes Polri dan Laboratorium Forensik Universitas Airlangga Surabaya," ucapnya.
Tim ahli forensik melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam Afif Maulana, pelajar SMP yang ditemukan tewas di bawah Jembatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (8/8/2024). Foto: kumparan
Menurut Ade, proses pemeriksaan laboratorium ini membutuhkan waktu. Karena sampel-sampel harus diproses dengan baik.
"Sampel-sampel juga didapatkan dari tubuh jenazah yang sudah mengalami pembusukan," ungkapnya.

Investigasi penyebab kematian

Ade menambahkan autopsi ulang yang dilakukan terhadap jenazah Afif Maulana merupakan langkah pertama dari upaya investigasi kematian.
"Kenapa saya lakukan langkah pertama, karena pada jenazah ini yang sudah dikuburkan kurang lebih 2 bulan. Tentunya hal-hal yang kami temukan pada autopsi ulang ini harus ditindaklanjuti dengan berapa hal," jelasnya.
Pertama, lanjut Ade, tim forensik juga akan melakukan pemeriksaan di lokasi ditemukannya jenazah Afif Maulana. Hal ini untuk melihat, mengukur dan analisis kondisi di lapangan.
ADVERTISEMENT
"Kami butuhkan untuk bisa kami menganalisa efek atau pun geomekanika yang terjadi pada tubuh jenazah sehingga bisa kami analisis dengan tepat," bebernya.
Tim ahli forensik melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam Afif Maulana, pelajar SMP yang ditemukan tewas di bawah Jembatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (8/8/2024). Foto: kumparan
"Kedua, kami akan melakukan pemeriksaan pada dokumen, saksi-saksi yang sudah diberikan agar kami bisa dapat gambaran secara detail bagaimana kejadian itu dan nanti tentunya kami akan analisa apa yang kami temukan pada tubuh jenazah," sambungnya.
Ade mengungkapkan dengan langkah-langkah ini, tim forensik mendapatkan gambaran yang lengkap tentang mekanisme terjadinya perlukaan di tubuh jenazah.
"Tentunya perlukaan apa yang terjadi di tubuh almarhum sehingga nantinya mekanisme kematiannya lancar, kematiannya pun bisa kita tegakkan dengan keilmuan forensik dan medikolegal yang sebaiknya," kata Ade.
"Jadi proses ini tidak hanya berakhir di autopsi ulang ini. Tapi juga pemeriksaan tadi. Dan tentu juga pemeriksaan-pemeriksaan penunjang untuk menegakkan hal-hal yang kami dapat dari tubuh jenazah," tambahnya.
ADVERTISEMENT