Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan Prancis menyampaikan data terbaru terkait kasus cacar monyet. Tercatat hingga Selasa (2/8), ada 2.171 orang terinfeksi virus ini.
ADVERTISEMENT
"Sebanyak 2.171 orang telah terinfeksi cacar monyet di Prancis," kata Menteri Kesehatan Prancis Francois Braun dikutip dari Reuters.
Braun menuturkan, Prancis adalah salah satu negara pertama yang mulai menawarkan vaksinasi cacar monyet secara gratis kepada masyarakat. Tercatat 42.000 dosis telah diberikan.
"Prancis memiliki dosis yang cukup untuk memvaksinasi populasi target sekitar 250.000 orang," ucap dia.
Sebelumnya, WHO mengumumkan cacar monyet menjadi darurat kesehatan masyarakat global, Sabtu (23/7). Status ini ditetapkan setelah cacar monyet menyebar dengan cepat.
Sedangkan Direktur Regional WHO untuk Eropa, Hans Kluge, mengatakan penyebaran cacar monyet bisa meningkat karena kegiatan masyarakat saat ini yang sudah bebas karena tak ada lagi pembatasan pandemi COVID-19.
"Saat kita memasuki musim panas...dengan pertemuan massal, festival, dan pesta, saya khawatir penularan dapat cepat," jelas Kluge.
ADVERTISEMENT
WHO pun sedang menyelidiki fakta bahwa banyak kasus yang dilaporkan adalah orang-orang yang mengidentifikasi diri sebagai gay, biseksual, atau laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki.
Pernyataan pejabat itu muncul ketika Prancis, Belgia, dan Jerman melaporkan kasus cacar monyet pertama mereka, dan Italia mengkonfirmasi memiliki tiga kasus terkait penyakit tersebut.
Pihak berwenang Prancis mengatakan virus itu telah menginfeksi pria berusia 29 tahun yang tinggal di Paris, sementara Belgia mengatakan telah mengkonfirmasi dua kasus, termasuk seorang pria di wilayah Flemish Brabant.