2.980 Kasus Omicron Telah Terdeteksi di RI, 1.093 di Antaranya Transmisi Lokal

2 Februari 2022 11:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah alat tes usap COVID-19 terletak di atas sebuah meja saat tes massal di Kelurahan Krukut, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, Senin (10/1/2022). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah alat tes usap COVID-19 terletak di atas sebuah meja saat tes massal di Kelurahan Krukut, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, Senin (10/1/2022). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Kasus COVID-19 varian Omicron yang telah terdeteksi hingga hari ini hampir menembus 3.000. Juru bicara Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi melaporkan saat ini jumlah kasus varian Omicron yang telah terdeteksi berjumlah 2.980 orang.
ADVERTISEMENT
"Total kasus Omicron 2.980 orang," ucap Nadia saat dikonfirmasi, Rabu (2/2).
Dari data tersebut, masih ada 285 kasus yang masih dalam status unknown atau belum diketahui karena menunggu hasil verifikasi.
Jumlah kasus Omicron transmisi lokal pun juga semakin banyak dan terus mendekati kategori pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
"PPLN jumlahnya 1.602, non PPLN 1.093. Masih diverifikasi 285 orang," ujar dia.
Sementara itu, per Selasa (1/2), DKI Jakarta telah mencatatkan kasus Omicron sebanyak 2.892 orang, yang terdiri dari 1.581 orang PPLN dan 1.311 transmisi lokal.
Untuk kasus kematian akibat varian Omicron terkonfirmasi masih berjumlah lima orang. Menkes Budi Gunadi Sadikin sebelumnya menyebut 60 persen dari pasien yang meninggal ini belum mendapatkan vaksinasi lengkap.
ADVERTISEMENT
"[Pasien meninggal] 60 persen belum divaksin lengkap. Kita melihat dari kasus yang sedang dan berat yang membutuhkan oksigen, 63 persen belum divaksin lengkap," ungkap Budi dalam konferensi pers virtual, Senin (31/1).
Selain itu, pemerintah juga berupaya mempercepat cakupan vaksinasi corona, khususnya kepada kelompok lansia dan anak-anak. Sebab, kebanyakan kasus corona saat ini memiliki gejala yang lebih ringan, dan lebih menular menularkan kepada kelompok rentan.