28 Ramadhan 1446 HJumat, 28 Februari 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

2 Anak Meninggal karena DBD di Gunungkidul

29 Februari 2024 19:12 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nyamuk Aedes aegypti pembawa virus DBD.  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Nyamuk Aedes aegypti pembawa virus DBD. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sebanyak dua anak di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meninggal dunia setelah terjangkit demam berdarah dengue (DBD). Keduanya berusia 10 tahun dan 5 tahun.
ADVERTISEMENT
"Yang meninggal dunia masih kecil, usia 10 dan 5 tahun," jelas Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty, kepada wartawan Kamis (29/2).
Lanjutnya, selama dua bulan terakhir ini ada 220 warga yang terkena DBD di Gunungkidul.
"Dari 220 orang ini ada dua orang meninggal dunia," bebernya.
Saat ini penyuluh tingkat puskesmas terus mensosialisasikan kepada masyarakat agar melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yakni menguras, menutup, mengubur (3M plus) secara serentak.
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di masyarakat juga terus didorong supaya perkembangbiakan nyamuk bisa dicegah.
Kasus DBD di Gunungkidul terjadi peningkatan dibanding tahun lalu. Pada 2023 lalu ada 260 orang terjangkit dengan 1 meninggal dunia.
Namun, pada 2022 terdapat 457 kasus DBD dengan 3 orang meninggal dunia. Sementara pada 2021 ada 189 kasus dengan 3 meninggal dunia.
ADVERTISEMENT