2 Anggota Santoso Tewas Setelah Baku Tembak dengan Prajurit TNI

16 Mei 2017 13:45 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Prajurit TNI melakukan gelar pasukan pengamanan. (Foto: ANTARA/Nyoman Budhiana)
zoom-in-whitePerbesar
Prajurit TNI melakukan gelar pasukan pengamanan. (Foto: ANTARA/Nyoman Budhiana)
Tewasnya pimpinan Mujahiddin Indonesia Timur (MIT), Santoso, pada Juli 2016 lalu, tak membuat anak buahnya habis. Satgas Tinombala yang masih bertugas, terlibat baku tembak dan menewaskan dua anggota Santoso.
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Wuryanto mengatakan baku tembak itu terjadi pada pukul 11.05 WITA Senin (16/5) kemarin. Prajurit TNI yang terlibat baku tembak adalah Sandha Kopassus (Komando Pasukan Khusus) dan Yonif (Batalyon Infanteri) 514 Raider/ Kostrad.
Pasukan TNI bersiap apel. (Foto: R. Rekotomo/Antara Foto)
zoom-in-whitePerbesar
Pasukan TNI bersiap apel. (Foto: R. Rekotomo/Antara Foto)
Kejadian bermula saat Tim Satgas Tinombala melaksanakan observasi wilayah dan menemukan jejak bekas patahan kayu di koordinat 1701-5842 pukul 10.30 WITA. Setelah ditelusuri jejak tersebut, ditemukan tenda atau bivak yang diduga berisi delapan orang DPO MIT, selanjutnya dilakukan penyergapan dan terjadi kontak tembak.
“Kontak tembak antara 6 orang personel Tim Satgas Tinombala dengan 8 orang DPO MIT terjadi sekitar pukul 11.05 WITA di koordinat 1699-5842, Daerah Simpang Angin Pegunungan Biru, tepatnya di Desa Kilo Atas, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah,” ujar Mayjen TNI Wuryanto, dalam rilisnya, Selasa (17/5).
ADVERTISEMENT
Dari hasil kontak tembak tersebut, prajurit TNI berhasil menewaskan dua orang DPO MIT dan mendapatkan satu pucuk senjata laras panjang jenis SS-1 dan satu pucuk Cis senapan angin serta dua magazen berikut munisi.
“Jenazah kedua DPO MIT yang tewas masih dalam proses evakuasi dan identifikasi,” kata Wuryanto.
Wuryanto menambahkan, pada saat terjadi kontak tembak, salah satu personel TNI atas nama Pratu Zulfiqar mengalami luka tembak di bagian ketiak. “Saat ini, Pratu Zulfiqar sudah di evakuasi ke RSPAD Jakarta untuk perawatan lebih lanjut,” ucapnya.
“Setelah terjadi kontak tembak antara prajurit TNI dan DPO MIT, Satgas Tinombala masih melakukan pengejaran terhadap ke enam teroris lainnya yang diperkirakan melarikan diri ke hutan pegunungan Biru,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT