2 Guru SD di Padang Pariaman Jadi Tersangka Kasus Aldelia Tewas Dibakar Teman

6 Juli 2024 15:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aldelia. Dok: kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Aldelia. Dok: kumparan.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polisi menetapkan dua guru SD sebagai tersangka dalam kasus tewasnya Aldelia Rahma (11 tahun). Aldelia tewas terbakar akibat ulah temannya saat bersih-bersih di sekolah. Aldelia mengalami luka bakar 80 persen hingga alami gizi buruk—lalu tewas.
ADVERTISEMENT
Kasat Reskrim Polres Kota Pariaman, Iptu Rinto Alwi, mengatakan dua tersangka yakni merupakan wali kelas dan guru olahraga. Penerapan tersangka ini berdasarkan gelar perkara yang dilakukan penyidik.
"Sudah tersangka. Kamis kemarin gelar perkara penetapan tersangka terhadap dua oknum guru tersebut. Yang wali kelas inisial AH dan guru olahraga JW," ujar Rinto saat dihubungi kumparan, Sabtu (6/7).
Penyidik, kata Rinto, menjerat kedua tersangka dengan pasal 359 KUHP karena dianggap lalai mengawasi muridnya. Namun tersangka belum ditahan.
"Tersangka terancam lima tahun penjara. Belum ditahan, akan dilakukan pemeriksaan sebagai tersangka nanti," jelasnya.
Kedua tersangka dijadwalkan akan diperiksa sebagai tersangka pada Selasa (9/7).

Bukan Pertalite, tapi Minyak Tanah

Lokasi pembakaran sampah tempat kejadian Aldelia terbakar, Jumat (24/5). Foto: Irwanda
Rinto menambahkan berdasarkan hasil penyelidikan dan penyidikan didapat bahwa bahan bakar yang digunakan saat kejadian adalah minyak tanah.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, versi pihak keluarga sempat menyebutkan bahan bakar adalah pertalite.
"Bahan bakar yang digunakan minyak tanah. Barang bukti itu sudah habis ikut terbakar (botol dibuang di tumpukan sampah terbakar)," kata dia.
Peristiwa nahas itu terjadi pada 23 Februari 2024, saat Aldelia dan teman sekelasnya disuruh guru olahraga dan wali kelas untuk bersih-bersih lingkungan sekolah hingga bakar sampah.
Karena kurang pengawasan guru, Aldelia lalu disiram temanya dengan bahan bakar. Pada 21 Mei usai bocah malang ini meninggal dunia RSUP M Djamil Padang.