Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kementerian Agama (Kemenag) telah memberangkatkan jemaah umrah Indonesia kloter IV ke Arab Saudi pada Minggu (22/11). Menag Fachrul Razi mengatakan, dari 74 orang jemaah yang masuk kloter IV, terdapat 2 orang yang dinyatakan positif COVID-19 sebelum keberangkatan.
ADVERTISEMENT
"Umrah pertama 1 November, kedua 3 November, ketiga 8 November, dan alhamdulilah yang keempat telah juga berlangsung 22 November beberapa hari lalu. Jemaah yang siap berangkat 74 (orang), tapi dua di antaranya positif COVID-19. Sehingga yang berangkat 72 (orang)," kata Fachrul dalam rapat kerja bersama komisi VIII DPR, Senin (23/11).
"Alhamdulilah postif COVID ketahuan sebelum berangkat jadi tak perlu karantina di Arab Saudi," lanjutnya.
Fachrul mengatakan, 2 jemaah kloter IV yang positif corona tengah menjalani karantina di sebuah hotel. Selain itu, keduanya juga melakukan tes swab.
"Mereka juga sudah melakukan karantina, diswab selama karantina. Kami memang sudah menawarkan asrama haji. Kami lihat yang sekarang mereka masih pakai hotel tapi mungkin memang awalnya sudah mem-booking hotel itu. Tapi ke depan kami akan coba menawarkan masuk asrama haji sehingga kami mudah mengawasinya," kata Fachrul.
ADVERTISEMENT
Fachrul menjelaskan, kloter I dan II terdapat 13 jemaah yang dinyatakan positif corona. Namun, Kemenag tak memberikan sanksi tegas bagi mereka yang positif corona karena waktu yang terbatas.
Meski begitu, ia memastikan akan memberikan sanksi tegas apabila kembali ditemukan kasus positif corona dalam kloter jemaah umrah yang berangkat.
"Kemudian adanya 13 positif rombongan pertama 8, kedua 5 sekarang sudah kembali semua. Hanya ada sanksi saya kira karena itu memang waktu itu pemberitahuannya sangat tergesa-gesa sehingga kami hanya memberikan peringatan saja. Tapi ke depan kami tekankan sekali nanti kalau masih terjadi pasti akan kita jatuhkan sanksi berat," ujarnya.
"Dan alhamdulilah yang tanggal 8 (November) tidak ada yang positif kemudian yang tanggal 22 (November) kemarin berangkat itu ada positif 2, tapi ketahuan sebelum berangkat ke Saudi sehingga saya kira mereka sudah melakukan banyak hal tentang itu," sambungnya.
DPR Minta Jemaah yang Palsukan Hasil Swab Ditindak
Dalam kesempatan itu, Wakil Komisi VIII F-PDIP yang memimpin rapat, Ihsan Yunus, meminta Kemenag menindak tegas jemaah yang berani memalsukan hasil swab sebagai syarat keberangkatan.
ADVERTISEMENT
Sebab hal tersebut bisa mempengaruhi kepercayaan Arab Saudi terhadap tes corona di Indonesia.
"Ini harus betul-betul dilaksanakan dan jadi bagian kesepakatan kita bersama. Bagi mereka yang berani dan terbukti melakukan pemalsuan swab, itu harus ditindak, baik dari PPU-nya maupun yang bersangkutan," kata Ihsan sebelum menutup rapat.
"Ini kalau perlu diserahkan ke penegak hukum karena ini bukan hal main-main. Ini kan masalah nation pride, harga diri bangsa, saya rasa harus ada tindakan tegas supaya tidak terulang kembali," tutup Ihsan.